Analisis Komponen Makna Leksikal Verba “Tiba” Dalam Bahasa Jawa di Jombang Interaksi Sosial Antara Pemimpin Dengan Karyawan Perindustrian Rumah Batik Rolla di Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Abstract
Perindustrian Rumah Batik Rolla Jember merupakan salah satu perindustrian batik terbesar yang ada di Jember dan industri persero yang telah memenuhi standar internasional, memiliki jumlah tenaga kerja yang sangat banyak serta berdiri selama hampir 10 tahun. Suatu perusahaan tentu memiliki susunan organisasi yang pada umumnya terdiri dari pemimpin dan karyawan, tentunya dalam sebuah perusahaan atau perindustrian sangat diperlukan adanya interaksi sosial antara satu orang dengan orang lainnya, dengan tujuan melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Semakin banyak tenaga kerja pada suatu perindustrian maka akan semakin banyak pula interaksi sosial yang terjadi antara satu orang dengan orang lainnya, hal tersebut dapat mencerminkan bahwa komunikasi dan hubungan pola kerja yang terdapat pada perindustrian tersebut terjalin dengan baik.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai interaksi sosial antara pemimpin dengan karyawan perindustrian Rumah Batik Rolla. Lokasi penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive area, yang dilaksanakan di Rumah Batik Rolla Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Informan penelitian terdiri dari pemimpin perindustrian dan 5 karyawan yang telah dipilih untuk menjadi informan penelitian. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, sumber data yang digunakan ialah data informan dan dokumen. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu terdiri dari metode wawancara medalam, metode observasi partisipasi, dan metode dokumentasi.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap pengetahuan dan wawasan baru dalam dunia penelitian serta bermanfaat untuk para pekerja saat melakukan hubungan interaksi sosial dalam dunia kerja. Khususnya di perindustrian Rumah Batik Rolla sebagai bahan masukan agar mengetahui perkembangan interaksi dalam perindustrian serta dapat meningkatkan kinerja para karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial yang terjadi antara pemimpin dengan karyawan perindustrian Rumah Batik Rolla terjadi dengan baik mengarah pada bentuk interaksi sosial asosiatif yakni kerja sama dan akomodasi, serta relasi yang terjalin sesuai dengan teori pertukaran sosial dan relasi patron klien. Meskipun menggunakan budaya kerja kekeluargaan, interaksi sosial yang terjadi pada perindustrian mengalir secara formal pada saat jam kerja akan tetapi saat tidak berada pada lingkungan pekerjaan mereka tetap melakukan interaksi sosial. Pada perindustrian interaksi sosial yang terjalin dapat secara langsung maupun tidak langsung misalnya melalui media elektronik (handphone). Kerja sama yang terjadi bersifat saling gotong royong saat memproduksi kain batik, koersi yang terjadi dapat dilihat ketika adanya salah satu karyawan yang berbuat kesalahan dan sering melakukan pelanggaran maka pemimpin langsung mengambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahannya, sedangkan toleransi yang terjadi ketika ada karyawan yang izin untuk tidak masuk dikarenakan sakit atau ada kepentingan yang mendesak, maka pemimpin akan memberikan toleransi.
Hubungan pertukaran sosial yang terjalin dikatakan saling menguntungkan, karena pemimpin memperoleh pendapatan yang meningkat dari hasil kerja karyawan dan begitu pula karyawan juga memperoleh gaji atas kerja keras yang dilakukannya sehingga hubungan antara mereka dapat terjalin dengan baik dan terjadi selama menjalin kerjasama. Relasi patron klien antara pemimpin dengan karyawan yang terjadi pada perindustrian menggalami perbedaan tentang pendapatan yang diperoleh serta status sosial atau perbedaan kedudukan yang dimiliki, pemimpin berkedudukan tinggi dan karyawan memiliki kedudukan rendah sebagai bawahan.