Asuhan Keperawatan Pada NY.A Dan NY.I Post Partum Dengan Luka Perineum Masalah Keperawatan Defisit Perawatan Diri Eliminasi DI Ruang Seruni RS Wijaya Kusuma Lumajang Tahun 2019
Abstract
Ibu post partum dengan luka jahit perinium mengakibatkan terputusnya jaringan yang dapat menyebabkan menekan pembuluh syaraf sehingga timbul rasa nyeri perinium (Saefudin, 2002 dalam Puspitaningtyas & Harjanti, 2011). Oleh karena itu ibu post partum mengalami trauma pada kandung kemih karena luka jahit perineum sehingga mengalami penurunan eliminasi urin dan timbul masalah defisit perawatan diri eliminasi yang merupakan ketidakmampuan untuk melakukan secara mandiri tugas yang berkaitan dengan eliminasi fekal dan urin (Hermand & Kamitsuru, 2018). Ibu yang melahirkan dengan mendapatkan luka episiotomi akan memiliki rasa takut untuk menyentuh luka jahitan, akibatnya ibu enggan untuk memberishkan vaginanya dengan baik dan benar setelah eliminasi (Marmi, 2012 dalam Prahayu, 2017).
Penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang menggunakan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi pada pasien Post Partum dengan Luka Perineum dengan Masalah Keperawatan Defisit Perawatan Diri Eliminasi. Laporan kasus Asuhan Keperawatan Post Partum dengan Luka Perineum dengan Masalah Keperawatan Defisit Perawatan Diri Eliminasi di RS Wijaya Kusuma Lumajang terdiri dari 5 komponen yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Hasil pengkajian didapatkan 5 batasan karakteristik yang sesuai pada pasien yaitu ketidakmampuan melakukan higien eliminasi secara komplet, ketidakmampuan mencapai kamar mandi, ketidakmampuan memanipulasi pakaian, ketidakmampuan naik ke kamar mandi, dan ketidakmampun duduk di kamar mandi. Hasil intervensi dan implementasi yang dilakukan ada 6 yaitu bantu pasien ke kamar mandi untuk eliminasi dengan interval tertentu, fasilitasi kebersihan kamar mandi setelah menyelesaikan eliminasi, gantai pakaian pasien setelah eliminasi, jaga kebersihan alat-alat eliminasi, instruksikan pasien dalam rutinitas ke kamar mandi, monitor integritas kulit pasien. Hasil evaluasi keperawatan yang dilakukan selama 3 hari perawatan tercapai 4 kriteria hasil yaitu pasien dapat memposisikan diri di toilet, pasien dapat mengkosongkan kandung kemih (belum BAB), pasien dapat bangun dari toilet, pasien dapat mengganti pakaian setelah eliminasi.
Saran bagi penulis selanjutnya, dalam melakukan perawatan pada pasien Post Partum dengan Luka Jahit Perineum dengan Masalah Keperawatan Defisit Perawatan Diri Eliminasi diharapkan implementasi tidak hanya dilakukan ketika pasien di rawat di Rumah Sakit, tetapi dapat juga diterapkan di rumah.