dc.description.abstract | Perilaku seksual merupakan tindakan manusia yang dilandasi oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis atau sesamanya, dikatan beresiko jika perilaku seksual tersebut menyababkan sesuatu yang tidak diinginkan seperti hamil diluar nikah,penyakit menular seksual diantaranya adalah HIV/AIDS. Populasi terbesar penyumbang HIV adalah laki-laki, salah satu kategori laki-laki dengan pekerjaan yang bersifat berpindah tempat (mobile population) seperti sopir, pelaut, dan TKMB.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku seksual beresiko tinggi tertular HIV pada kelompok sopir di Jember. Desain penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probabiliti sampling. Dengan cara accidental sampling dengan sampel berjumlah 129 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner BSS (Behavioral Surveillance Surveys) .
Hasil penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku. Hasil dari pengatahuan responden sebesar 38,8% cukup baik dan 41,1% kurang baik yang berarti sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang yang berjumlah 53 (41,1%). Dalam kategori sikap didapatkan hasil 92,2% positif dan 7,8% negatif yang berarti sebagian besar dari responden memiliki sikap yang positif terhadap HIV/AIDS. Kategori perilaku seksual beresiko didapatkan hasil sebesar 41% beresiko dan 59% dinyatakan tidak beresiko yang artinya meskipun sebagian besar responden dikategorikan tidak beresiko, akan tetapi responden yang beresiko masih sangat besar.
Perilaku seksual beresiko ini disebabkan oleh banyaknya responden yang melakukan hubungan seksual dengan selain pasangan tetap dan rendahnya penggunaan alat kontrasepsi kondom. Faktor yang mempengaruhi responden untuk melakukan hubungan seksual dengan selainpasangan tetap salah satunya adalah karena faktor pekerjaan yang membuat mereka memiliki frekuensi pulang kerumah berkurang.
Kesimpulan dari penelitian ini menggambarkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang baik belum tentu memiliki perilaku seksual tidak beresiko. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah hubungan seksual selain dengan pasangan tetap dan diikuti dengan rendahnya penggunaan alat kontrasepsi kondom saat berhubungan seksual. | en_US |