Hubungan Efikasi Diri dengan Burnout pada Petani Karet di PTPN XII Kebun Renteng Kabupaten Jember
Abstract
Petani karet merupakan salah satu profesi yang berisiko mengalami burnout. Salah satu faktor yang mempengaruhi burnout pada petani adalah stres kerja, yang dipengaruhi oleh beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, dan lingkungan kerja. Selain stres kerja dan lingkungan kerja, rutinitas pekerjaan yang dilakukan oleh petani karet yang dilakukan secara berulang dalam jangka waktu yang lama yaitu penanaman, pemeliharaan dan penyadapan dapat menyebabkan kejenuhan kerja/burnout. Kondisi stres yang dialami oleh individu secara berlebihan akan berdampak buruk dalam berinteraksi dengan lingkungan yang nantinya juga akan berdampak pada kinerja mereka dan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh pada organisasi tempat individu tersebut bekerja. Untuk menurunkan burnout, maka diperlukan kemampuan individu yang baik dalam mengatasi situasi yang sulit. Salah satu faktor yang mempengaruhi cara individu dalam menghadapi burnout adalah efikasi diri. Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi, maka individu tersebut dapat menanggulangi kejadian dan situasi secara efektif, memiliki kepercayaan diri, dan melihat kesulitan sebagai sesuatu yang menantang.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisa hubungan efikasi diri dengan burnout pada petani karet di PTPN XII Perkebunan Renteng Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional dengan metode cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik probability sampling dengan cara simple random sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 227 responden. Pengacakan responden menggunakan Research Randomizer. Pengumpulan data menggunakan kuesioner General Self Efficacy (GSE) untuk mengukur efikasi diri pada petani karet dan kuesioner Maslach Burnout Inventory-General Survey (MBI-GS) untuk mengukur burnout pada petani karet. Analisa data menggunakan uji statistik spearman dengan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani karet memiliki nilai median efikasi diri yaitu 35 dan nilai mean burnout yaitu 40,09. Nilai median efikasi mendekati maksimal kuesioner efikasi diri sehingga efikasi diri pada petani tinggi. Sedangkan nilai burnout mendekati nilai rendah kuesioner burnout sehingga burnout pada petani karet rendah. Hasil uji normalitas efikasi diri 0,000 maka data tidak terdistribusi normal. Hasil uji normalitas burnout 0,076 maka data terdistribusi normal. Hasil uji statistik menggunakan spearman menunjukkan adanya hubungan signifikan antara efikasi diri dengan burnout pada petani karet di PTPN XII Perkebunan Renteng Kabupaten Jember dengan nilai p value 0,001 dan nilai r -0,216. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi bersifat negatif dengan nilai kekuatan korelasi rendah yang berarti semakin tinggi efikasi diri maka semakin rendah burnout yang dialami oleh petani karet.
Efikasi diri yang tinggi yang dimiliki oleh petani karet dapat memberikan dampak yang positif dalam pekerjaannya ditunjukkan dengan keyakinan dapat menghadapi masalah saat bekerja karena memiliki banyak pengalaman dan adanya dukungan dari pasangan/keluarga. Sehingga apabila petani karet memiliki efikasi diri yang tinggi maka petani karet dapat terhindar dari stress kerja yang apabila terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan burnout. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan burnout pada petani karet di PTPN XII Perkebunan Renteng Kabupaten Jember. Saran yang peneliti berikan yaitu tenaga kesehatan dapat menjadi sumber rujukan/screening bagi tenaga kesehatan dalam melakukan asuhan keperawatan pada petani karet.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]