dc.description.abstract | HIV/ AIDS merupakan masalah kesehatan global yang terus berkembang dan menjadi perhatian dunia. Indonesia sendiri termasuk negara dengan jumlah infeksi baru terbanyak di negara-negara Asia setelah India dan China. Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat kedua terbanyak setelah DKI Jakarta dengan jumlah ODHA sebanyak 38.102 jiwa dan hanya 10.516 yang aktif menjalankan terapi ARV. Seperti penyakit kronik lainnya, pada penyakit HIV/ AIDS, kualitas hidup ODHA juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kualitas hidup pada ODHA itu sendiri menjadi rentan untuk mengalami penurunan akibat adanya masalah secara fisiologis, maupun masalah secara psikologisnya. Terapi yang tersedia bagi pasien HIV/AIDS adalah ART (anti retroviral therapy). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara lama pemberian anti retroviral therapy (ART) dengan kualitas hidup orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) di klinik VCT RSUD Kabupaten Kediri.
Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan metode non probability sampling dengan cara consecutive sampling, sehingga diperoleh partisipan sebanyak 84 ODHA. Kuesioner yang digunakan yaitu karakteristik responden untuk mengetahui karakteristik partisipan dan WHOQOL-HIV BREF untuk mengukur kualitas hidup ODHA. Analisa data menggunakan uji Spearman Rank dengan signifikansi p<0,005.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa lama terapi ARV yang dijalani ODHA bervariasi dengan nilai tengah 18 bulan dan nilai minimum-maksimum 1-144 bulan. Sementara untuk nilai kualitas hidup ODHA diketahui baik dengan nilai tengah 85 dan nilai minimum-maksimum 49-98. Kemudian pada hasil uji bivariat penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan kekuatan korelasi sedang antara lama terapi ARV dengan kualitas hidup ODHA di Klinik VCT RSUD Kabupaten Kediri (p-value<0,001; r=0,473). Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan memiliki arah positif yang berarti bahwa semakin besar nilai variabel lama terapi ARV, maka semakin besar pula nilai variabel kualitas hidup.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan antara lama terapi ARV dengan kualitas hidup ODHA di Klinik VCT RSUD Kabupaten Kediri. Bagi petugas kesehatan di Klinik VCT RSUD Kabupaten Kediri diharapkan dapat turut berperan aktif dalam pemberian pendidikan dan konseling kesehatan untuk meningkatkan kesadaran ODHA akan pentingnya menjalani terapi ARV. Selanjutnya untuk peneliti diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas hidup selain yang sudah diujikan pada penelitian ini. | en_US |