Ketidakpastian Momentum Atom Deuterium ( ) dengan Menggunakan Pendekatan Ketidakpastian Heisenberg pada Bilangan Kuantum n ≤ 3
Abstract
Atom deuterium disimbolkan dengan merupakan isotop atom
Hidrogen dengan komponen penyusun atomnya terdiri dari sebuah proton,
elektron dan neutron. Aplikasi atom ini dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan air sadah dan penentuan genesis air tanah. Dalam mekanika kuantum
persamaan yang digunakan untuk menyatakan elektron atau partikel mikroskopis
dalam keadaan non-relativistik dapat dijelaskan dengan persamaan Schrodinger.
Fungsi persamaan Schrodinger merupakan solusi dari persamaan Schrodinger.
Persamaan Schrodinger banyak digunakan pada atom – atom yang sifatnya
hidrogenik. Salah satu atom yang sifatnya Hidrogenik adalah atom Deuterium
atau isotop Hidrogen.
Fungsi gelombang pada atom Deuterium sama seperti fungsi gelombang
pada atom Hidrogen yang terdiri dari dua fungsi gelombang, yakni fungsi
gelombang radial dan fungsi gelombang angular. Namun dalam penelitian ini,
untuk persamaan – persamaan probabilitas dan ekspektasi pada atom Deuterium
tidak bergantung pada fungsi sudut atau fungsi angular (fungsi polar dan azimuth)
namun hanya bergantung pada fungsi gelombang radial, sehingga hanya
difokuskan pada fungsi gelombang radialnya. Selain meninjau mengenai
karakteristik dari probabilitas posisi dan ekspektasi posisi pada atom deuterium,
juga meninjau ketidakpastian momentum radialnya dengan menggunakan
pendekatan ketidakpastian Heisenberg.
Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimen pada bidang fisika
teori berupa pengembangan teori fisika modern. Teori fisika yang dikembangkan
adalah masalah atom berelektron tunggal dengan pendekatan persamaan
Schrödinger. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menghitung peluang
kebolehjadian (probabilitas) partikel berada pada jarak tertentu dalam suatu ruang
pada atom, menghitung nilai ekspektasi terhadap posisi untuk mengetahui
seberapa sering elektron dapat muncul, dan mengetahui ketidakpastian
momentum radial atom Deuterium (
) dengan menggunakan pendekatan
ketidakpastian Heisenberg pada bilangan kuantum n ≤ 3. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah non eksperimen atau kajian literatur mengenai atom
hidrogenik. Sedangkan perhitungan yang digunakan yakni perhitungan secara
analitik menggunakan pendekatan persamaan Schrodinger dan secara numerik
menggunakan aplikasi MATLAB R2014a.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu bahwa integral dari nilai
absolute fungsi radial merepresentasikan probabilitas elektron dalam atom.
Semakin besar untuk bilangan kuantum utama (n) mengakibatkan nilai
probabilitas yang semakin kecil. Serta semakin jauh nilai r (posisi elektron) dari
inti ternyata semakin kecil probabilitasnya. Grafik distribusi probabilitas radial
bergantung pada bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimut (l).
Dan untuk nilai ekspektasi yang semakin kecil ketika bilangan kuantum semakin
besar, serta sebaliknya untuk bilangan kuantum yang semakin besar berarti
elektron semakin jarang dijumpai dan bahkan tidak ada. Sedangkan untuk hasil
nilai ketidakpastian momentumnya bergantung pada bilangan kuantum utama (n)
dan bilangan kuantum azimuth ( ), serta jarak elektron dari inti atom (r), maka
diperoleh bahwa Semakin meningkat jarak elektron dari inti atom (r) pada
bilangan kuantum utama dan azimuth yang sama, sehingga akan menghasilkan
kenaikan simultan dalam ketidakpastian posisi radial serta menghasilkan
penurunan simultan dalam ketidakpastian momentum radial, sehingga semakin
kecil ketidakpastian (semakin besar kepastian) dalam mengukur posisi yang tepat,
maka semakin tidak akurat momentum partikelnya. Berdasarkan grafik distribusi
ketidakpastian momentum yang dihasilkan pada bilangan kuantum n ≤ 3 untuk
masing masing keadaan dari hasil simulasi, dapat direpresentasikan bahwa grafik
tersebut merupakan grafik fungsi eksponensial katagori superkonduktor tipe 2
dengan dua titik medan magnet kritis yang merepresentasikan karakteristik
sumikonduktifitasnya pada masing – masing keadaan