Perkembangan Pasar Baru di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 1953-1994
Abstract
Berdasarkan dari bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab
berdirinya pasar salah satunya adalah berkembangnya jumlah penduduk. Pasar
merupakan tempat pemenuhan kebutuhan hidup baik primer maupun sekunder.
Pada masa kolonial pasar menjadi inti kehidupan pedagang pribumi karena
kebutuhan barang secara rutin setiap hari dan tersedianya berbagai macam
kebutuhan hidup, akan lebih mudah didapatkan jika tersedia di tempat permanen
dan berada di dekat pemukiman penduduk. Sehingga, keberadaan pasar sangat
mempengaruhi ekonomi dan sosial masyarakat tersebut. Perkembangan pasar
tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan perkebunan, pertanian dan industri,
karena rata-rata hasil produksi dari ketiga faktor itu didistribusakan pada pasar
tersebut. Pasar Pare merupakan pasar yang memiliki pengaruh penting pada
ekonomi masyarakat sekitar, dimana pasar ini telah berkembang pesat karena
pengaruh dari faktor-faktor tersebut.
Pasar Pare menjadi tempat mata pencaharian masyarakat sekitar Pare maupun
daerah lainnya, serta sebagai tempat pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan primer
maupun sekunder. Perkembangan perkebunan yang cukup tinggi membawa
dampak yang signifikan di daerah Pare yakni pertambahan penduduk yang cukup
banyak. Sebelum akhir abad ke 19 Pemerintah Kolonial mendirikan kantor
wilayah yang dekat dengan perkampungan orang Jawa di wilayah ini. Pada tahun
1879 mulai muncul pasar yang dimilki oleh orang Jawa yang dekat dengan kantor
wilayah Pemerintah Belanda, kemudian muncul toko-toko milik orang Cina yang
berjajar di jalan utama. Pasar ini berdiri karena permintaan akan kebutuhan hidup
masyarakat, meningkatnya jumlah permintaan kebutuhan hidup tidak dapat
dipenuhi hanya dari satu komoditas melainkan dari komuditas lainnya. Sehingga
Pasar Pare lebih tepatnya Pasar Lama Pare berdiri karena desakan ekonomi dari
masyarakat yang harus dipenuhi.
Pada tahun 1930 Pasar Lama Pare melemah akibat dari adanya depresi
ekonomi. Laju ekonomi dari berbagai bidang melemah baik dari perkebunan,
pertanian dan perindustrian. Lemahnya perekonomian di wilayah Pare
menyebabkan kemunduran pada Pasar Lama Pare, banyak toko-toko yang tutup
dan masyarakat yang bukan asli dari wilayah ini kembali ke daerahnya. Keadaan
ini membuat Pasar Lama Pare tidak berjalan kondusif. Banyaknya masalah yang
ada di daerah ini menyebabkan tingginya pengangguran dan masyarakat yang
semakin melarat, sehingga tahun 1939 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan
Pasar Baru Pare sebagai proyek WPA (Work Progreess Administration) yakni
proyek yang bertujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan dan untuk
menunjang pasar Jawa sebagai penampungan orang miskin.
Pada masa kolonial Pasar Lama Pare awalnya di kelola oleh Etnis Cina,
namun tahun 1919 pemerintah kolonial Belanda mengambil alih pengelolaan
pasar tersebut, sehingga Pasar Lama Pare langsung dikelola oleh Pemerintah
Belanda. Pengelolaan Pasar Lama Pare yang diambil alih oleh pemerintah
kolonial berakhir sampai pasar ini melemah akibat depresi ekonomi sehingga
pemerintah kolonial membuat pasar yang lebih besar yakni Pasar Baru Pare
dengan management pengelolaan dipegang oleh Pemerintah Kabupaten
(regentsschap) untuk menangani pasar walapun masih dalam pengawasan
pemerintah kolonial. Pemerintah kolonial membentuk lembaga pasar yang
bertugas untuk mengatur dan mengurus pasar. Setelah kemerdekaan pemerintah
Kabupaten Kediri memberikan wewenang kepada Dinas Pendapatan Kediri untuk
mengelola Pasar Baru Pare.
129
Keberadaan Pasar Baru Pare berpengaruh besar terhadap ekonomi
masyarakat dan daerah. Pasar ini memberikan sumbangan pendapatan untuk
Daerah Kabupaten Kediri dengan adanya penarikan retribusi. Ekonomi
masyarakat Pare dapat terpenuhi karena Pasar Baru Pare memberikan penghasilan
kepada mereka dengan berbagai macam profesi yakni pedagang, tukang parkir,
penjahit, pengemis, tukang becak maupun kendaraan lain, pengamen dan lainnya.
Pada tahun 1989 pasar ini mengalami kebakaran kedua yang cukup besar
sehingga sebagian kios-kios pasar hangus terbakar. Peristiwa kebakaran yang
cukup besar ini membuat pasar untuk direnovasi dan mengalami perubahan nama
menjadi Pasar Pamenang Pare. Setelah perenovasian selesai Pasar Baru Pare di
resmikan menjadi Pasar Pamenang Pare pada tanggal 8 September 1994, pasar ini
semakin luas dan tertata.