• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Ritual Agraris dan Bahari

    Thumbnail
    View/Open
    F. IB_Buku Teks_Novi Anoegrajekti_Ritual Agraris dan Bahari.pdf (3.153Mb)
    Date
    2020-01-01
    Author
    ANOEGRAJEKTI, Novi
    MACARYUS, Sudartomo
    TRIHARTONO, Agus
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kajian mengenai ritual agraris dan bahari ini merupakan pengembangan dari buku yang pernah dipublikasi sebelumnya berjudul Etnografi Seni Tradisi dan Ritual Banyuwangi (2019). Dengan mengikuti perkembangan pelaksanaan ritual yang masih terus diselenggarakan dan dihidupi oleh masyarakat pendukungnya, tampak ada dinamika yang dipandang perlu disampaikan kepada masyarakat, ilmuwan, dan pemerhati budaya Banyuwangi. Hal itu mendorong tim penulis buku untuk mengembangkan secara khusus pelaksanaan ritual agraris dan bahari yang ada di Banyuwangi. Ritual berbasis budaya agraris, yaitu Seblang Olehsari, Seblang Bakungan, Keboan Aliyan, Kebo-keboan Alasmalang, dan Barong Ider Bumi Desa Kemiren hingga saat ini masih terus dihidupi oleh masya- rakat pendukungnya. Hasil observasi dan partisipasi yang dila kukan dalam sepanjang perjalanan penelitian menunjukkan bahwa dalam setiap pelaksanaan ritual disertai dengan memanjatkan doa yang dilakukan secara Islam. Sementara itu, Bupati Banyuwangi dalam kesempatan pelaksanaan ritual juga memberikan santunan kepada anak-anak yatim yang merupakan realisasi dari ajaran agama Islam. Doa yang disampaikan sesuai dengan ajaran agama menunjukkan bahwa masyarakat menempatkan agama sebagai superordinat yang menyatukan masyarakat dan menempatkan Tuhan Yang Maha Esa sebagai kekuatan yang utama dan sumber keselamatan manusia. Sementara itu, kewajiban adat melaksanakan ritual menjadi repre- sentasi yang menunjukkan identitas budaya masyarakat. Pemerintah dan masyarakat Banyuwangi menempatkan ritual sebagai peristiwa budaya yang ditempatkan dalam agenda budaya yang disatukan dalam Calender Banyuwangi Festival (CBF). Kalangan masyarakat dan birokrat Banyuwangi kenunjukkan keakraban dengan istilah B-Fes, yang merupakan akronim dari Banyuwangi Festival. Tahun 2020 ini B-Fes berisi 123 agenda kegiatan budaya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97554
    Collections
    • LSP-Books [924]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository