Analisis Setting Rele Gangguan Tanah dan Rele Arus Lebih terhadap Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah pada Auxiliary Transformers PT. YTL Jawa Timur Berbasis Fuzzy Logic
Abstract
Pada jaman serba digital saat ini, energi memiliki peranan penting dalam
tercapainya tujuan setiap kegiatan sosial, kegiatan pendidikan, kegiatan ekonomi,
serta kegiatan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan. Salah satu energi
yang sangat vital dan paling dibutuhkan pada jaman ini adalah energi listrik. Hal
tersebut semakin mendorong perusahaan penyedia tenaga listrik untuk terus
meningkatkan kualitas produksi listrik dan layanan agar dapat menyediakan
tenaga listrik sesuai standar mutu keandalan yang berlaku. Pada penjaminan mutu
dan kualitas jaringan distribusi daya sendiri di PT. YTL Jawa Timur, proteksi
BBT (Auxiliary Transformer) step-down 21 kV / 10,5 kV menjadi sangat vital dan
diharapkan tidak terjadi gangguan. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada
BBT (Auxiliary Transformer) step-down 21 kV / 10,5 kV adalah hubung singkat 1
fasa ke tanah.
Pada perhitungan nilai setting waktu kerja rele gangguan tanah dan rele
arus lebih sampai saat ini masih banyak dilakukan dengan menggunakan
perhitungan konvensional yang diperoleh dari setting arus rele (Ip) dan time
multiple setting rele (TMS). Oleh karena itu, perhitungan nilai setting dan
koordinasi rele proteksi gangguan tanah dan rele proteksi arus lebih pada BBT
(Auxiliary Transformer) step-down 21 kV / 10,5 kV pemakaian sendiri berbasis
perhitungan fuzzy logic diharapkan dapat menghitung nilai setting kedua rele
tersebut dengan keandalan yang lebih baik serta meningkatkan selektivitas respon
kerja rele apabila terjadi gangguan.
Pada penelitian ini diasumsikan rele yang berkoordiasi adalah pada
incoming BBT, feeder 50_HNC10, feeder 50_HFC20, feeder 50_HLB20, dan
feeder 50_HFE20. Langkah pertama adalah melakukan simulasi di software ETAP 12.6.0 untuk mendapatkan nilai arus beban maksimum (FLA) dan arus
hubung singkat (Isc). Setelah didapatkan arus beban maksimum (FLA) dan arus
hubung singkat (Isc) maka diperoleh nilai Ip rele GFR konvensional yaitu Ipg1
sebesar 329,88 A, Ipg2 sebesar 75,34 A, Ipg3 sebesar 10,66 A, Ipg4 sebesar 17,6
A, dan Ipg5 sebesar 22,2 A dan juga diperoleh nilai TMS rele GFR konvensional
yaitu TMSg1 sebesar 0,583 s, nilai TMSg2 sebesar 0,067 s, nilai TMSg3 sebesar
0,326 s, TMSg4 sebesar 0,183 s, dan nilai TMSg5 sebesar 0,117 s, sehingga
diperoleh t(sekon) rele GFR konvensional yaitu GFR1 1,98 s, GFR2 0,29 s, GFR3
1,52 s, GFR4 1,09 s, dan GFR5 0,69 s.
Selain itu juga diperoleh Ip rele OCR kovensional yaitu Ipo1 sebesar
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]