Show simple item record

dc.contributor.advisorQORYAH, Rika Dwi Hidayatul
dc.contributor.advisorDARSIN, Mahros
dc.contributor.authorLUVIANDY, Allen
dc.date.accessioned2020-03-31T01:35:53Z
dc.date.available2020-03-31T01:35:53Z
dc.date.issued2019-11-19
dc.identifier.nimNIM151910101050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97501
dc.description.abstractDunia industri sekarang banyak menggunakan mesin-mesin dalam melakukan suatu pekerjaan, baik itu mesin konvensional maupun nonkonvensional. Pahat merupakan komponen yang paling berpengaruh dalam proses pemesinan. Pahat adalah suatu alat yang digunakan sebagai pemotong benda kerja pada suatu proses pemesinan. Faktor yang mempengaruhi kualitas suatu pahat adalah cutting ability atau kemampuan potong dari suatu pahat tersebut. Seiring dengan pemakaian, pahat tentu juga memiliki umur karena keausan yang disebabkan oleh gesekan terus menerus dengan benda kerja sehingga pahat tidak dapat digunakan kembali. Untuk mengurangi keausan pahat maka digunakan cairan pendingin pada proses pemesinannya. Namun pemakaian cutting fluid yang berlebihan juga menjadi sebuah masalah baru karena memiliki efek samping yang buruk bagi lingkungan. Untuk mengurangi dampak buruk dari cairan pendingin tersebut maka digunakan metode Minimum Quantity Lubrication (MQL). MQL adalah metode yang menitikberatkan pada penggunaan cairan pelumasan maupun pendinginan dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan volume cairan pendingin yang berlebihan. Alasan digunakannya metode MQL adalah untuk menghindari penggunaan cairan pendingin yang berlebihan, menjaga suhu pahat dimana nantinya juga dapat menekan biaya produksi dan mengurangi keausan pahat. Penggunaan cairan pendingin yang berlebihan dapat berdampak berbahaya bagi kesehatan para pekerja, maka dari itu metode MQL ini merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk mengurangi resiko tersebut. Pada penelitian ini, metode MQL digabungkan dengan sistem otomasi pada penyemprotan pendinginnya. Sistem otomasi adalah suatu sistem dimana pengerjaan dilakukan dengan diprogram pada sebuah mikrokontroller sebagai input datanya sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih akurat dibandingkan dengan pengerjaan secara manual. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium kerja logam dan Laboratorium uji material, jurusan Teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember. Pada bulan Mei hingga September 2019. Penelitian ini mengambil data nilai tool deterioration yang dihasilkan dengan metode Taguchi berdasarkan matriks orthogonal L9 dengan pengulangan sebanyak 3 kali untuk tiap kombinasinya. Kontribusi faktor kendali pada nilai tool deterioration yang signifikan dipengaruhi oleh faktor kendali yaitu depth of cut dengan kontribusi sebesar 32,69%, kontribusi komposisi sebesar 17,30%, dan metode pemberian cairan pelumas dengan kontribusi sebesar 12,82%. Kondisi optimal yang dihasilkan adalah pada depth of cut level 1 (1,6 mm), komposisi level 1 (3:7), dan metode level 2 (MQL otomasi).en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIKen_US
dc.subjectPermesinanen_US
dc.subjectPahaten_US
dc.subjectTool Deteriorationen_US
dc.subjectMetode Taguchien_US
dc.subjectMinimum Quantity Lubricationen_US
dc.titlePengaruh Metode Pelumasan Berkuantitas Minimum (MQL) terhadap Nilai Perubahan Bentuk Pahaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Mesin
dc.identifier.kodeprodi1910101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record