Kelembagaan Tingkat Desa dalam Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Tingkat Ringan dan Tingkat Sedang di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kelembagaan pemberdayaan
penyandang disabilitas tingkat ringan dan tingkat sedang di Desa Karangpatihan
Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Desa tersebut sempat mendapatkan julukan
sebagai kampung idiot karena adanya kunjungan dari salah satu stasiun televisi
nasional yang fokus menyoroti kehidupan penyandang disabilitas. Sejak saat itu,
kehidupan penyandang disabilitas semakin terlihat memperihatinkan dan semakin
mendapatkan kesan yang diskriminatif dari masyarakat secara luas. Terkenalnya Desa
Karangpatihan sebagai kampung idiot menyebabkan desa tersebut mendapat
perhatian dari sejumlah pihak. Pihak-pihak yang dimaksud dapat memberikan
bantuan, baik bantuan berupa uang, makanan, sembako maupun program yang dapat
menunjang kebutuhan hidup penyandang disabilitas. Ketersediaan bantuan tidak
dapat bersifat berlanjut dan rutin, sehingga perlu mengupayakan pemberdayaan
terhadap penyandang disabilitas.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
ENGARUH PENDEKATAN DENGAN DENGAN DENGAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METODE METODE DENGAN METODE BERPIKIR BERPIKIR BERPIKIR BERMAIN BERMAIN METODE BERMAIN TINGKAT TINGKAT BERPIKIR TINGKAT OPEN OPEN PEMBELAJARAN OPEN PERAN PERAN BERMAIN PERAN TINGGI TINGGI TINGKAT TINGGI (Kelas (Kelas (Kelas (Kelas VII VII VII VII PERAN TERHADAP DAN DAN TINGGI DAN NEGERI NEGERI NEGERI ENDED ENDED OPEN ENDED TERHADAP TERHADAP (OE) (OE) ENDED (OE) TERHADAP KEMAMPUAN HASIL HASIL DAN HASIL NEGERI 11 Semester Semester Semester Semester 11 11 BELAJAR BELAJAR HASIL BELAJAR JEMBER JEMBER 11 JEMBER Genap Genap Genap Genap JEMBER Tahun Tahun Tahun Tahun SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI (OE) KEMAMPUAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN SISWA SISWA BELAJAR SISWA Ajaran Ajaran Ajaran Ajaran SMP SMP SISWA SMP 2012/2013) 2012/2013) 2012/2013) 2012/2013)
Winda Anista (2013-12-04)Rendahnya kualitas pengajaran guru di dalam kelas terhadap materi biologi yang berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Orientasi siswa yang cenderung mengahafal materi biologi membuat kemampuan berpikir ... -
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesehatan Bank Mandiri dengan menggunakan metode CAMELS pada tahun 2003-2010 dan untuk menganalisis perkembangan kinerja keuangan Bank Mandiri antara tahun 2003-2010. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan analisis rasio CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) untuk menganalisis laporan tahunan (Annual Report) periode 2003-2010. Analisis data yang digunakan adalah deskripsi yang menggambarkan hasil analisis CAMELS. Berdasarkan hasil analisis kesehatan bank dengan metode CAMELS (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity, and Sensitivity to Market Risk), dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Mandiri, Tbk mendapat predikat sehat, baik untuk tahun 2003 sampai dengan tahun 2010. Tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMELS (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity, and Sensitivity to Market Risk), dijelaskan bahwa Tingkat Kesehatan (TKS) PT. Bank Mandiri, Tbk dalam kurun waktu 8 tahun tahun terakhir yaitu tahun 2003-2010 mendapat predikat sehat. Meskipun selama 8 tahun terakhir mengalami kenaikan dan penurunan diakibatkan oleh kondisi ekonomi dan kondisi makro perbankan tetapi tetap dikategorikan bank yang sehat selama 8 tahun periode. Penilaian kinerja PT. Bank Mandiri, Tbk dalam kurun waktu 8 tahun tahun terakhir yaitu tahun 20032010 mengalami perkembangan yang fluktuatif sehingga mengalami penilaian kinerja yang dikatakan naik turun selama periode penelitian. Meskipun demikian perkembangan yang fluktuatif tersebut dinilai baik karena tiap tahun masih berada dalam kondisi yang “sehat” kecuali pada tahun 2005 yang berada dalam kondisi “cukup sehat”.
AINUN SAFITRI FARLIYASARI (2014-01-22)Dalam meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan kerja sama dari berbagai pihak. Pendidikan Informal merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar seorang siswa. Pendidikan Informal tersebut ... -
korelasi tata jenjang (Spearman) dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17 dan software Microsoft Excel 2013. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat Korelasi Antara Penggunan Alat Permainan Edukatif dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini di Kelompok Bermain AISYIYAH sebesar 0.921 sebagai rhitung. Nilai ini lebih besar dari rtabel untuk N=12 responden dengan tingkat kepercayaan 95% sebesar 0.591, sehingga hasil yang diperoleh signifikan yaitu hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Sedangkan hasil hubungan tinggi yang diperoleh dalam penelitian ini pada penggunaan alat permainan edukatif dengan perkembangan motorik halus, yaitu sebesar 0.955 yang terdapat pada indilator mencocokkan, kemudian pada indikator menyusun memperoleh hubungan tinggi sebesar 0,930. Pada indikator penggunaan alat permainan edukatif memperoleh hubungan tinggi sebesar 0.938, yang terdapat pada aspek puzzle, kemudian aspek balok memperoleh hubungan tinggi sebesar 0.945. Dari hasil analisis data, maka didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan alat permainan edukatif memiliki peranan sangat penting bagi tumbuh kembangnya motorik halus anak usia dini di KB AISYIYAH Kecamatan Rambipuji Kabupaten jember. Temuan tersebut telah dibuktikan pada tingkat hubungan tinggi, yaitu sebesar 0.921 yang sebagai rhitung. Selanjutnya, peneliti menyarankan kepada orang tua harus mengawasi dan membimbing tindakan anak baik dalam belajar maupun bermain; sumber daya yang berkualitas akan menunjang maju dan berkembang, senantiasa melakukan evaluasi secara berkala terhadap proses kegiatan belajar dan bermain di lembaga KB AISYIYAH; mengambil point-point penting dari hasil penelitian, yang dapat dimanfaatkan bagi keperluan penelitian, menambah wawasan tentang permainan bagi anak usia dini; Peneliti dapat melakukan penelitian lebih lanjut sehubungan dengan penggunaan alat permainan edukatif dengan perkembangan motorik halus anak usia dini, mengingat pada usia tersebut, anak memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang.
Utama, Ardansyah Panji (2016-01-13)Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulasi pendidikan agar membantu perkembangan, pertumbuhan ...