dc.description.abstract | Komunikasi pada hakikatnya merupakan pertukaran ide, gagasan, dan informasi yang dilakukan oleh penutur kepada mitra tutur. Tuturan tersebut diungkapkan melalui lambang verbal dan nonverbal. Agar mudah dipahami oleh mitra tutur, penutur memerlukan tindak tutur atau pertuturan secara teratur yang mengandung unsur-unsur tertentu. Unsur-unsur yang terdapat dalam tindak tutur berkaitan dengan wujud dan pemilihan ragam bahasa. Unsur tersebut antara lain; penutur, mitra tutur, pesan yang disampaikan, cara yang digunakan, dan ragam tutur yang digunakan.
Penelitian ini difokuskan pada tindak tutur asertif. Tindak tutur asertif yaitu tindak tutur yang melibatkan pembicara pada kebenaran proposisi yang diekspresikan. Salah satu bentuk komunikasi ini dapat terjadi dalam interaksi jual beli buah di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Beberapa hal yang sering terjadi dalam interaksi jual beli di Pasar Tanjung adalah adanya ketidakcocokan antara yang diucapkan dengan fakta yang ada atau kebenarannya semu, cara penjual mempersuasikan dagangan, dan interaksi penjual kepada pembeli sehingga perlu dilakukan penelitian secara menyeluruh dan mendalam.
Penelitian ini mendeskripsikan mengenai (1) wujud tindak tutur asertif dalam interaksi jual beli buah di Pasar Tanjung Kabupaten Jember; (2) strategi tindak tutur asertif dalam interaksi jual beli buah di Pasar Tanjung Kabupaten Jember; (3) faktor yang memengaruhi tindak tutur asertif dalam interaksi jual beli buah di Pasar Tanjung Kabupaten Jember; dan (4) pemanfaatan sebagai sumber belajar pada pembelajaran teks negosiasi di SMA. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskripstif. Data dalam penelitian ini berupa segmen tutur tertulis dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat pada percakapan beserta konteksnya dalam interaksi jual beli buah di Pasar Tanjung Kabupaten Jember yang terindikasi wujud tindak tutur asertif dan strategi tindak tutur asertif, hasil wawancara kepada pelaku segmen tutur yang mengindikasikan faktor yang memengaruhi tindak tutur asertif dan pemanfaatan tindak tutur asertif sebagai materi pembelajaran teks negosiasi di SMA. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan beragam wujud, strategi, dan faktor yang memengaruhi tindak tutur dalam interaksi jual beli buah di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Sesuai rumusan masalah pertama, wujud tindak tutur asertif ditemukan beberapa yaitu; (1) membanggakan, (2) menunjukkan, (3) memberitahukan, (4) menyatakan, (5) mengeluh, dan (6) menyarankan. Berkaitan dengan rumusan masalah kedua, strategi tindak tutur asertif ditemukan dua yaitu, (1) strategi tindak tutur langsung harfiah dan (2) strategi tindak tutur tidak langsung harfiah. Berkenaan dengan rumusan masalah ketiga, faktor yang memengaruhi tindak tutur asertif yaitu; (1) pengalaman penutur, (2) cara memersuasikan, (3) mitra tutur, (4) orang ketiga, dan (5) kebenaran semu. Berkaitan dengan rumusan masalah keempat bahwa penelitian ini dimanfaatkan sebagai materi pembelajaran teks negosiasi di SMA kelas X semester 2 dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diajukan saran (1) bagi guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat disarankan sebagai pengembangan materi pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi penulisan teks negosiasi kelas X semester 2. Hal ini sesuai dengan kurikulum 2013 pada Kompetensi Dasar 3.11; (2) bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia disarankan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam mata kuliah bidang pragmatik yaitu penggunaan tindak tutur asertif, strategi tindak tutur dan faktor yang memengaruhi tindak tutur; (3) bagi peneliti selanjutnya yang sebidang ilmu, penelitian ini hanya mengkaji dari segi wujud tindak tutur asertif, strategi tindak tutur asertif, dan faktor tindak tutur asertif | en_US |