Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Tungku Pandai Besi sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif Menggunakan Generator Termoelektrik (TEG)
Abstract
Listrik menjadi kebutuhan utama bagi manusia dalam melakukan suatu
pekerjaan dalam kehidupannya. Ketersediaan energi listrik umumnya tidak
seimbang dengan yang dibutuhkan masyarakat, khususnya pada daerah-daerah
tertentu seperti didaerah terpencil. Energi listrik dapat dihasilkan dari berbagai
macam sumber, salah satunya dengan memanfaatkan energi panas sebagai sumber
energi alternatif yang kemudian dikonversi menjadi listrik menggunakan
generator termoelektrik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu desain
konversi yang dapat digunakan untuk menerapkan fungsi generator termoelektrik
sebagai konversi energi panas menjadi listrik dengan baik. Desain konversi energi
panas menjadi energi listrik diterapkan pada tungku pandai besi yang hasil
produksi listriknya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam
skala kecil. Termoelektrik ini bekerja berdasarkan adanya beda temperatur yang
terjadi antara sisi panas dan sisi dingin keping generator termoelektrik.
Desain terdiri dari tiga sudut pandang, yaitu ukuran, bentuk, serta bahan
yang digunakan. Penentuan desain konversi ini dilakukan pada segi bentuk yaitu
dengan variasi sudut plat aluminium yang dibengkokkan dengan besar sudut 120°,
150°, dan180°. Pengukuran tegangan output generator termoelektrik dilakukan
pada selang waktu tertentu dimana nilai tegangan berada dalam keadaan konstan.
Hasil pengukuran tegangan setiap variasi sudut dibuat grafik, sehingga dapat
membandingkan nilai tegangan dari setiap desain yang digunakan. Pengukuran
output generator termoelektrik juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh jarak
terhadap nilai tegangan dan arus hasil konversi. variasi jarak yang digunakan
terdiri dari tiga variasi yaitu 10 cm, 15 cm, dan 20 cm. Desain paling baik
ditunjukkan oleh nilai tegangan konversi terbesar yang dihasilkan oleh
termoelektrik.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan nilai tegangan terbaik
(terbesar) dihasilkan pada desain dengan besar sudut 120° yang menghasilkan
tegangan rata-rata sebesar (0,95 ± 0,04) V, sedangkan pada sudut 150° dan 180°
masing-masing menghasilkan tegangan sebesar (0,79 ± 0,02) V dan (0,49 ± 0,03)
V. Hal ini terjadi karena pada desain dengan sudut 120° tampaknya dapat
menyerap radiasi panas lebih besar sehingga beda temperatur yang dihasilkan juga
semakin besar yang berakibat tegangan output termoelektrik juga besar. Dari hasil
ini dapat diketahui bahwa desain dengan sudut 120° dapat menghasilkan konversi
energi panas menjadi energi listrik lebih baik. Pada variasi jarak didapatkan hasil
tegangan dan arus terbesar terjadi pada jarak 10 cm dengan besar tegangan dan
arus rata-rata masing-masing sebesar (3,37 ± 0,06) V dan (1,02 ± 0,07) A. Hal ini
terjadi karena semakin jauh jarak termoelektrik terhadap sumber panas maka beda
temperatur pada termoelektrik akan semakin kecil sebagai akibat semakin
sedikitnya panas yang dapat diserap termoelektrik, sehingga kecilnya beda
temperatur ini menyebabkan nilai keluaran yang dihasilkan akan semakin kecil.