Nilai-Nilai Kebajikan Dalam Cerita Rakyat Madura “Jokotole” Sebagai Alternatif Bahan Ajar Kelas III Tema 4 DI Sekolah Dasar
Abstract
Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Dengan
adanya pendidikan, manusia diharapkan mampu menjadi pribadi yang berkualitas.
Banyak masyarakat yang tergantung dengan pendidikan, semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula peluang individu
mengembangkan potensi dalam diri masing masing. Selain manfaat yang didapat,
pendidikan juga memiliki masalah yang besar pula yaitu masalah moral dan etika
pelajar. Permasalahan yang terjadi belakangan ini membuat Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan melakukan upaya untuk menangai masalah moral
pelajar. Sebagai contoh, pendidikan yang ada sekarang tidak hanya aspek kognitif
(pengetahuan) yang diberikan kepada siswa melainkan afektif yaitu mengenai
nilai dan sikap.
Salah satu kebudayaan yang masih terus dilestarikan adalah folklor.
Folklor merupakan serangkaian praktik sebagai sarana dalam mengembangkan
atau menyebarkan tradisi dan budaya. Folklor meliputi legenda, musik, sejarah
lisan, pepatah, dongeng, lelucon, mitos dan kebiasaan masyarakat yang menjadi
tradisi. Folklor juga biasanya digunakan untuk bahan pembelajaran di sekolah
dasar. Selain berguna untuk hiburan, folklor atau cerita rakyat juga mengandung
nilai nilai kebajikan yang tentu saja berguna untuk pembelajaran ranah afektif.
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah nilai nilai kebajikan
yang terkandung dalam cerita rakyat Madura “Jokotole”? dan “Bagaimanakah
pemanfaatan cerita rakyat Madura sebagai alternatif bahan ajar kelas III tema 4
kewajiban dan hakk di Sekolah Dasar”?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk
penelitian deskriptif. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dapat
dilakukan pengumpulan data dengan dokumentasi. Kemudian akan dipaparkan
dan dianalisis secara kritis dan objektif pengaruh apa saja yang terdapat dalam cerita rakyat yang berasal dari daerah Madura. Sasaran penelitian adalah obyek
yang akan dijadikan bahan penelitian. Sasarn penelitan kali ini menggunakan
cerita rakyat Jokotole dari kepulauan Madura. Kajian penelitian ini nantinya
mencakup tentang nilai-nilai kebajikan yang terdapat dalam cerita-cerita tersebut
serta pemanfaatan cerita sebagai alternatif bahan ajar di sekolah dasar.
Data dalam penelitian ini adalah berupa tulisan, baik berupa kata-kata,
kalimat dan paragraf dalam cerita rakyat Jokotole yang berasal dari Madura.
Peneliti menggunakan cerita rakyat yang ditulis oleh Dwi Laily Sukmawati
Diterbitkan pada tahun 2017 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur. Sumber data dari
penelitian ini berasal dari KI dan KD mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
Sekolah Dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013 revisi terbaru dan cerita
rakyat Madura “Jokotole”.
Cerita Jokotole yang ditulis oleh Dwi Laily Sukmawati ini memiliki
banyak nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam
cerita ini meliputi Nilai gotong-royong, tolong-menolong, simpati, empati,
menghormati dan juga menghargai. Beberapa nilai sering muncul dalam suasana
cerita yang dibuat. Contohnya yang paling sering muncul adalah tolong-menolong
dengan total persentase 35,5%. Dengan persentase sebesar itu artinya dalam cerita
tesebut masyarakat Madura kental akan sikap tolong-menolong kepada sesama
manusia, baik kepada orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda.
Cerita rakyat Madura “Jokotole” dapat dipilih sebagai alternatif bahan ajar
karena telah termuat nilai kebajikan yang dapat dijadikan teladan untuk peserta
didik. Nilai-nilai yang terdapat dalam cerita rakyat Jokotole sangat banyak,
misalnya ialah: gotong-royong, tolong-menolong, simpati, empati, menghormati
dan menghargai. Temuan-temuan mengenai nilai kebajikan ini nantinya dapat
diaplikasikan sebagai alternatif bahan ajar di kelas III tema 4 “kewajiban dan
hakku”, dengan kompetensi dasar kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga
dan warga sekolah. nilai yang terkandung dapat mengajarkan siswa tentang
bagaimana menghormati orang lain di sekolah dan dimasyarakat. Mengajarkan
bagaimana sikap yang baik terhadap orang yang lebih tua, dan sikap yang baik
kepada masyarakat.