dc.description.abstract | Masyarakat Desa Sarongan sebagian besar bekerja sebagai petani dan
pekebun. Bagi masyarakat hutan, pendapatan yang diperoleh dari hasil berkebun.
Masyarakat rata-rata diberi izin oleh Taman Nasional Meru Betiri untuk
mengelola hutan dengan tidak melakukan penebangan pohon. Masyarakat ratarata
budidaya
tanaman
pangan
(padi,
jagung),
palawija,
nangka,
pete,
cabai,
vanili
dan
merica.
Hasil
panen
dari
usahatani
dijual
dan
dikonsumsi
sendiri.
Masyarakat
juga
ada yang budidaya jamur tiram sebagai usaha sampingannya. Seiring
berjalannya waktu, Taman Nasional Meru Betiri menetapkan kawasan konservasi
penyu sebagai kawasan wisata. Pengelolaan kawasan ini bekerjasama dengan
masyarakat yakni masyarakat dapat membuka penangkaran penyu. Adanya wisata
konservasi ini memberikan dampak peningkatan ekonomi kepada masyarakat.
Masyarakat ada yang bekerja sebagai sopir jeep, berjualan di warung, Penjaga
Penginapan dan pemandu wisata. Perubahan ekonomi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah perubahan mata pencaharian dan pendapatan yang diterima
oleh masyarakat setelah adanya kerjasama pengembangan kawasan konservasi
penyu menjadi wisata penangkaran penyu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi ekonomi
masyarakat dengan adanya kerjasama pengembangan wisata konservasi penyu di
Taman Nasional Meru Betiri Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.
Daerah penelitian ditentukan dengan purposive area (penentuan lokasi yang
disengaja). Penentuan subyek penelitian mengguanakan snowball sampling.Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode
penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk
mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Adapun untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara sebagai metode utama, serta
observasi dan dokumen sebagai metode pelengkap.
Perubahan ekonomi masyarakat Desa Sarongan dengan adanya kerjasama
pengembangan kawasan konservasi penyu menjadi kawasan wisata penangkaran
penyu dilihat dari perubahan mata pencaharian, dan pendapatan. Perubahan mata
pencaharian masyarakat dengan adanya wisata penangkaran penyu yaitu ibu
rumah tangga menjadi pedagang makanan, karyawan perkebunan menjadi guide ,
karyawan penyewaan kendaraan dan ticketing serta petani menjadi penjaga wisma
penginapan. Perubahan pendapatan masyarakat setelah adanya wisata
penangkaran penyu yaitu dari yang tidak mempunyai pengasilan menjaadi
memiliki penghasilan sebesar Rp1.000.000,00 per bulan; masyarakat yang
memiliki penghasilan Rp1.000.000,00 per bulan bertambah menjadi
Rp1.500.000,00 per bulan; dan masyarakat yang memiliki penghasilan
Rp1.500.000,00 per bulan berubah menjadi Rp2.500.000,00 hingga
Rp3.250.000,00 per bulan. | en_US |