Pengembangan Kreativitas Seni melalui Kegiatan Manajemen Seni bagi Paguyuban Seni Campursari Sedah Merah di Kabupaten Jember
Date
2019-12-31Author
Wuryaningrum, Rusdhianti
Mutiah, Arju
Sriwidayati, Endang
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebudayaan selalu elastis dan lebih bersifat adaptif, oleh karenanya tidak ada sebah
kebudayaan yang mandek kecuali pendukungnya musnah tanpa sisa. Begitu juga musik,
selalu dan selalu bergerak mengikuti arus pergeseran waktu. Campursari salah satu jawaban
akan tidak mandek-nya sebuah kebudayaan khususnya musik tersebut. Musik ini baik dilihat
dari segi instrumentasi maupun musiklitasnya, merupakan musik hasil dari perpaduan
beberapa genre musik yang berbeda-beda. Berdasar wujud campursari tersebut nampaknya
campursari menarik untuk dikaji dari sudut pandang Antropologi khususnya pada perubahan
kebudayan pada proses akulturasi. Oleh karena itu penelitian ini mencoba mengkaji
campursari berdasar pada sebuah genre musik yang muncul akibat dari proses akulturasi
tersebut.Metode penelitian ini mengnakan metode kulitatif, data dikumpulkan dengan teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis berdasar analisis kuitatif
mengikuti alur Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campursari dapat
dikategorikan sebuah genre musik yang lahir akibat dari proses akulturasi pada kategori
sinkritisme. Di kategorikan demikian karena, campursari merupakan sebuah genre musik
yang terbentuk atau dibangun dari perpaduan beberapa genre msik yang berbeda latar
budayanya baik dilihat dari segi fisik atau instrumentasi maupun dari segi musikalitasnya.
Selanjutnya dapat di jelaskan bahwa musik-musik yang berakulturasi membentuk campursari
tersebut adalah, Langgam Keroncong, Gamelan Jawa beserta ragam garap yang bersifat
kedaerahan, jaipongan dan dangdut.