PENERAPAN METODE TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas X-2 SMA 1 Mumbulsari pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Permasalahan Ekonomi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)
Abstract
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang menggunakan beberapa seni
dan strategi tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dimana di
dalamnya memerlukan beberapa metode dan tekhnik yang tepat untuk mendukung
suatu pembelajaran yang efektif dan efisien disini peranan seorang guru dalam
pembelajaran sangatlah menentukan tingkat keberhasilan yang akan dicapai.
Pelaksanaan penelitian ini dirancang dengan beberapa kegiatan yang perlu
dilaksanakan dan hal yang perlu dihindari oleh guru dan siswa. penelitian ini
dilaksanakan dengan dua siklus dan dalam siklus I dilaksanakan dua pertemuan yang
kegiatannya mengobservasi siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang
menggunakan metode tutorial. adapun kegiatan yang dilakukan penliti dalam
pelaksanaan pengambilan data observasi dibantu oleh tiga orang observer yang juga
memperhatikan dan menilai berlangsungnya pembelajaran.
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui penerapan metode tutorial yang
dilaksanakan di kelas X-2 dalam pembelajaran ekonomi pada pokok bahasan
permasalahan ekonomi, disamping itu penelitian ini juga bertujuan meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. selain itu peneliti dan
guru juga menargetkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan cara
dilihat dari ketuntassan belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan
pada saat pelaksanaan observasi prasiklus dan akhir pelaksanaan siklus I dan siklus II.
keberhasilan evaluasi yag dilaksanakan menggunakan tes ini menunjukan bahwa dalam pelaksanaan metode tutorial dapat memeberikan efek positif terhadap gaya
mengajar guru dan keaktifan maupun hasil belajar siswa.
Pelaksanaan siklus I masih belum menunjukan adanya peningkatan aktifitas
siswa secara keseluruhan karena dalam siklus I ini siswa masih menekankan pada
bertanya saja sehingga aktivitas belajar yang lain tidak diperhatikan dan bahkan tidak
dilaksanakan, Hal ini diketahui dari beberapa indikator memperhatikan dan
menjelaskan mengalami penurunan dari 59,8 menurun menjadi 53 atau menurun
sebesar 11.3%, indikator bertanya mengalami peningkatan dari 60 meningkat menjadi
68,3 atau meningkat sebwesar 3%, indikator memberi tanggapan 55,5 meningkat
menjadi 57,2 atau meningkat sebesar13,8, dan indikator membuat ringkasan tidak
mengalami peningkatan atau tetap. Indikator tersebut secara klasikal masih berada
dibawah kriteria keberhasilan aktivitas dalam metode tutorial yaitu mendapat skor 70.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II menunjukkan hasil yang baik
karena disemua indikator mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Ketercapaian
keaktifan siswa secara klasikal mencapai peningkatan. Aspek-aspek penilaian
terhadap siswa juga meningkat saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini
dapat dilihat pada skor aktivitas siswa selama proses belajar mengajar mengalami
peningkatan antara 10% hingga 36%. Indikator memperhatikan dan menjelaskan
meningkat dari siklus I yaitu 53 menjadi 72,6 pada siklus II. bertanya juga sama
meningkat dari siklus I sebesar 68,3 menjadi 75,2 pada siklus II. Memberi tanggapan
siswa terhadap pertanyaan teman sekelas juga mengalami peningkatan dari 51
menjadi 70 atau meningkat sebesar 36,45%.
Kebaikan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dari kriteria keaktifan yang rendah menjadi kriteria keaktifan yang tinggi. Hal ini
karena bimbingan yang diberikan guru kepada siswa lebih baik dan ditekankan pada
siswa yang kurang aktif jadi keaktifan secara klasikal dapat tercapai.