Dampak Keberadaan Objek Wisata Hutan Pinus Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pelaku Usaha di Wisata Hutan Pinus Desa Sumberbulu
Abstract
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi
pariwisata yang unggul. Objek wisata hutan pinus adalah salah satu objek wisata
yang terletak di Desa Sumberbulu Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.
Keunggulan yang dimiliki obejk wisata hutan pinus yaitu wisata ini merupakan
satu-satunya wisata outing, menyatu dengan alam dan memiliki fasilitas yang
lengkap di Banyuwangi. Desa Sumberbulu memiliki keindahan dan potensi alam
yang luar biasa sehingga dapat dijadikan sebuah peluang yang menjanjikan.
Semenjak objek wisata hutan pinus dibuka untuk umum pada tahun 2016, terjadi
perubahan yang besar terhadap setiap aktivitas masyarakat Desa Sumberbulu.
Wisatawan yang berkunjung membawa dampak positif maupun negatif bagi
masyarakat sekitar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak keberadaan objek
wisata hutan pinus terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Sumberbulu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode kualitatif yang dilakukan di Desa Sumberbulu. Jumlah informan dalam
penelitian ini adalah 16 orang. Dalam penentuan sampel peneliti menggunakan
teknik snowball sampling dengan menentukan informan kunci yaitu Bapak
M.Khoiri selaku Kepala Desa Sumberbulu, sedangkan untuk pengambilan sampel
pengunjung peneliti menggunakan teknik accidental sampling. Jenis data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik keabsahan data menggunakan
teknik triangulasi dengan teknik analisis data menggunakan teknik analisis
kualitatif model interaktif.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semenjak ada objek wisata hutan
pinus terjadi perubahan pada setiap aktivitas masyarakat Desa Sumberbulu yang
meliputi perubahan pada aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan dan tingkat
pendidikan. Besarnya biaya yang dikeluarkan wisatawan pada daerah wisata
memberikan dampak langsung terhadap pendapatan masyarakat sekitar yang
memiliki usaha sebagai penyedia produk dan jasa wisata.
Keberadaan objek wisata dapat membantu mengurangi jumlah
pengangguran di suatu wilayah karena adanya objek wisata akan membutuhkan
input tenaga kerja yang lebih untuk pengelolaan dan pengembangan wisata yang
bersangkutan. Sementara di Desa Sumberbulu, pihak pengelola lebih
mengutamakan untuk menyerap tenaga kerja yang berada di sekitar wisata. Hal
tersebut terbukti melalui jumlah masyarakat yang memiliki pekerjaan di sektor
pariwisata. Terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang bekerja di sektor
pariwisata yaitu sebesar 185 jiwa selama kurun waktu dua tahun . Perkembangan
objek wisata di suatu wilayah secara tidak langsung dapat merubah pola pikir
masyarakat sekitar. Masyarakat kian menyadari pentingnya pendidikan dalam
meningkatkan tingkat kesejahteraan hidupnya.