dc.description.abstract | Minat terhadap sesuatu yang dipelajari akan mempengaruhi belajar
selanjutnya (Slameto, 1995:180). Minat mempengaruhi hasil belajar siswa dan
akan membantu siswa untuk mempelajari pelajaran yang diminatinya. Pada proses
pembelajaran IPS di MIN Sumbersari Jember diindikasikan salah satu ketuntasan
hasil belajar tidak sesuai KKM. Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat siswa
dalam pembelajaran IPS. Kondisi itu ditandai dengan kurangnya kesenangan,
kemauan, kesadaran dan perhatian dari siswa MIN Sumbersari Jember. Hasil
belajar siswa di bawah KKM juga disebabkan karena guru kurang memanfaatkan
media teknologi berupa audio visual. Dalam proses pembelajaran guru hanya
menceritakan perjuangan para tokoh secara monoton. Hal tersebut membuat siswa
menjadi jenuh dan bosan dalam menerima pembelajaran IPS.
Perumusan masalah dalam penelitian ini setelah menerapkan model
pembelajran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) dengan
menggunakan media audio visual yaitu (1) bagaimanakah peningkatan minat
belajar siswa kelas V MIN Sumbersari Jember?, dan (2) bagaimanakah
peningkatan hasil belajar siswa kelas V MIN Sumbersari Jember?
Tujuan penelitian ini setelah menerapkan model pembelajran kooperatif
tipe Student Teams Achivement Division (STAD) dengan menggunakan media
audio visual adalah (1) untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V MIN
Sumbersari Jember , dan (2) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN
Sumbersari Jember.
Penelitian ini dilakukan di MIN Sumbersari Jember, Subjek penelitian,
yaitu kelas V tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 38 orang yang terdiri
viii
atas siswa laki-laki sebanyak 18 orang dan siswa perempuan sebanyak 20 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini meliputi: observasi, wawancara, angket, dokumentasi dan tes.
Hasil analisis dari penerapan model Student Teams Achievement Division
(STAD) dan media audio visual yaitu persentase dari minat belajar yang diukur
melalui angket diperoleh sebesar 71%. Pada siklus II penilai minat belajar melalui
angket diperoleh sebesar 84%. Berdasarkan persentase minat belajar dari siklus I
dan siklus II hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar
13%. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74% dan
siklus II sebesar 79%. Berdasarkan perolehan data hasil belajar di siklus I dan
siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 5%.
Adapun saran yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini, yaitu bagi guru
SD/MI yang mempunyai permasalah yang sama hendaknya menggunakan model
maupun media ini. Selain itu juga model ini hendaknya bisa digunakan sebagai
alternatif metode dalam pembelajaran bagi guru SD/MI, bagi peneliti lain
hendaknya bisa mengembangkan model ini pada pembelajaran yang lain. | en_US |