PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP WARUNG LESEHAN REMBANGAN DI DESA KEMUNING LOR KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Jember merupakan daerah yang dikenal sebagai salah satu daerah tapal kuda
yang dikenal juga dengan sebutan kabupaten 1.000 bukit. Potensi wisata alam
Jember sangat beragam, diantaranya wisata alam Rembangan panorama alam dan
udara yang sejuk menjadikan Rembangan sebagai tujuan wisata bagi wisatawan.
Wisata alam Rembangan terletak 12 Km arah utara kota Jember.
Keindahan alam di Desa Kemuning Lor memberikan arti tersendiri bagi
warga sekitar, salah satunya yaitu membuka peluang usaha yaitu warung lesehan
disepanjang jalan menuju wisata Rembangan. Lokasi warung yang berada di daratan
tinggi menjadi daya tarik tersendiri sambil makan sekaligus dapat menikmati
indahnya panorama disekitar warung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis persepsi
masyarakat, dampak warung lesehan yang dirasakan masyarakat dan tindakan
masyarakat terhadap keberadaan warung lesehan Rembangan di Desa Kemuning
Lor Kecamatan Arjasa kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan yaitu
jenis penelitian kualitatif, dan teknik penentuan informan dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Informan yang diambil meliputi 10 informan
pokok dan 2 informan tambahan dengan menentukan kriteria sebelum mengambil
informan. Lokasi penelitian di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten
Jember, alasan penulis memilih lokasi penelitian ini disebabkan warung lesehan
terletak hanya di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi wawancara
mendalam (indept interview) dan menggunakan observasi partisipan pasif. Dalam
menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber
data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya fenomena yang terjadi di
warung lesehan Rembangan mengakibatkan 1). Adanya persepsi masyarakat yang
setuju dan tidak setuju dengan adanya warung lesehan yang berada di desanya; 2).
Membuat masyarakat karena tindak asusila yang dilakukan pengunjung di warung
lesehan; 3). Masyarakat ingin menutup warung lesehan.
Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah bahwa masyarakat
Desa Kemuning Lor menginginkan warung lesehan digunakan selayaknya seperti
warung-warung lesehan yang lainnya, terdapat adanya penerangan dan tidak disekatsekat
dan
tidak
dipergunakan
untuk tindak asusila.