Etnomatematika Pada Rumah Adat Osing Banyuwangi Sebagai Bahan Pembelajaran Matematika
Abstract
Matematika adalah suatu cara untuk menemukan informasi, menggunakan
pengalaman tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang
menghitung. Peserta didik kerap mengeluhkan materi matematika yang sangat
abstrak, sulit dipahami dan jauh dari kehidupan sehari-hari, sehingga tidak sedikit
peserta didik kurang tertarik dalam mempelajari matematika. Keluhan atau
kecemasan pada siswa dalam belajar matematika mendorong guru untuk
mengembangkan kegiatan pembelajaran yang inovatif, salah satunya yaitu
menghubungkan materi matematika dengan pengalaman peserta didik, bahkan
menyentuh ranah seni dan budaya setempat. Suatu ilmu yang digunakan untuk
memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya disebut dengan
etnomatematika. Dengan menghadirkan unsur-unsur etnomatematika dalam
kegiatan pembelajaran matematika diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi matematika. Salah satu implementasi budaya yang dapat
digunakan sebagai media pembelaran yaitu rumah adat. Bentuk rumah adat, bagian
serta rangkaian komponen penyusun pada rumah adat dapat digunakan sebagai
media pembelajaran matematika pada bidang geometri di sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etnomatematika pada rumah
adat Osing Banyuwangi dan selanjutnya digunakan sebagai bahan pembelajaran
berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Rumah adat Osing Banyuwangi terletak di
Kampung Kemiren, lebih tepatnya di Jalan Kemiren Dusun Kedaleman Desa
Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Rumah adat Osing
dijadikan sebagai objek penelitian karena bagian-bagian pada rumah adat Osing
memiliki bentuk yang unik, misalnya pada bentuk atap dan ornamen atau motif
ukiran yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Adapun observasi dilakukan oleh dua observer dan wawancara dilakukan pada tiga
subjek penelitian yang terdiri dari ketua adat Desa Kemiren, tukang bangunan dan
pemilik rumah.
Rumah adat Osing memiliki 3 bentuk atap yang menjadi ciri khas rumah adat
tersebut, adapun bentuk-bentuknya adalah tikel balung, cerocogan dan baresan.
Komponen penyusun rumah adat Osing terdiri atas komponen eksterior dan
komponen interior. Komponen eksterior pada rumah adat Osing yaitu atap. Pada
setiap bentuk rumah memiliki bentuk dan jumlah rab yang bebeda-beda.
Komponen interior pada rumah adat Osing terdiri dari pintu, dinding, lambang,
pelari, saka, jait, ampik-ampik, dan ander. Pada atap rumah adat Osing terdapat
atap utama dan atap tambahan, atap utama berbentuk menyerupai bangun ruang
prisma segitiga sedangkan untuk atap tambahan berbentuk bangun datar persegi
panjang. Pada komponen penyusun rumah adat Osing banyak ditemukan konsepkonsep matematika yaitu bangun datar dan kekongruenan. Rangkaian antara
lambang dan pelari membentuk bangun persegi panjang, ampik-ampik berbentuk
bangun datar segitiga yang saling kongruen, pintu rumah berbentuk persegi panjang
dan ander yang tegak lurus dengan lambang sebagai garis tinggi segitiga pada
ampik-ampik. Dinding rumah adat Osing terdiri dari 2 bagian, yaitu gedek gede dan
penangkur. Terdapat dua buah gedek gede berbentuk bangun datar persegi panjang
yang saling kongruen dan 4 penangkur berbentuk bangun datar trapesium yang
saling kongruen. Adapun ukiran pada rumah adat Osing mengandung konsep
refleksi dan translasi dalam proses pembuatannya.
Etnomatematika yang diperoleh kemudian digunakan sebagai bahan
pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi ringkasan materi pada
pokok bahasan luas dan keliling bangun datar berbasis etnomatematika untuk kelas
VII yang disesuaikan dengan indikator yang terdapat dalam silabus Kementrian dan
Kebudayaan tahun 2016 Kurikulum 2013 antara lain mengidentifikasi benda terkait
dengan bangun datar yang menggunakan etnomatematika pada rumah adat Osing.
Menentukan luas dan keliling pada benda nyata menggunakan etnomatematika
rumah adat Osing, kemudian menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bangun datar dikaitkan dengan etnomatematika pada rumah adat Osing.