Analisis Penentuan Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Hinterland dalam Pengembangan Provinsi Jawa Timur
Abstract
Permasalahan yang sering terjadi pada setiap wilayah yaitu permasalahan
ketimpangan. Seperi halnya di Provinsi Jawa Timur. Pada Tahun 2015-2017
hanya terdapat 12 Kabupaten/Kota yang besar PDRB-nya berada diatas ratarata PDRB Provinsi Jawa Timur. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan
pendapatan di wilayah Provinsi Jawa Timur tersebut. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui wilayah mana yang menjadi pusat pertumbuhan di
Provinsi Jawa Timur dan untuk mengetahui wilayah mana yang menjadi
wilayah hinterland bagi pusat pertumbuhan yang ada di Provinsi Jawa Timur.
Metode yang digunakan untuk menentukan pusat pertumbuhan yaitu
menggunakan analisis skalogram dan indeks sentralis. Sedangkan untuk
menentukan wilayah Hinterland yaitu menggunakan analisis gravitasi. Variabel
yang digunakan yaitu Fasilitas, Jarak, dan juga jumlah penduduk. Hasil yang
diperoleh yaitu Provinsi Jawa Timur memiliki pusat Pertumbuhan yaitu
Kabupaten Banyuwangi, Kota Surabaya, Kabupaten Sumenep, Kabupaten
Malang, dan Kabupaten Jember. Kabupaten Banyuwangi sebagai pusat
pertumbuhan memiliki wilayah hinterland yaitu Kabupaten Jember dan
Kabupaten Situbondo. Kota Surabaya sebagai pusat pertumbuhan memiliki
wilayah hinterland yaitu Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik. Kabupaten
Sumenep memiliki wilayah hinterland yaitu Kabupaten Pamekasan, dan
Sampang. Kabupaten Malang sebagai pusat pertumbuhan memiliki wilayah
hinterland Kota Malang dan Kabupaten Lumajang. Dan Kabupaten Jember
sebagai pusat pertumbuhan memiliki wilayah hinterland Kabupaten Bondowoso
dan Kabupaten Lumajang