Pengaruh Likuiditas Dan Kualitas Pengungkapan Csr Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Dan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017
Author
DEVIANA, Rafi
Metadata
Show full item recordAbstract
Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Beberapa tujuan berdirinya suatu perusahaan pertama yaitu mencari laba sebanyakbanyaknya untuk keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. Kedua yaitu, ingin mensejahterakan pemegang saham perusahaan dengan cara memaksimalkan harga saham untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pada perusahaan yang go public, nilai sebuah perusahaan tercermin pada harga sahamnya yang dijual ke bursa efek. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang akan dilihat oleh investor saat akan menanamkan modalnya. Kinerja keuangan yang dilihat dalam penelitian ini merupakan rasio likuiditas. Dengan adanya perkembangan jaman dalam dunia usaha berbagai macam kalangan mencoba merumuskan tentang tanggung jawab sosial yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat. Sehingga banyak perusahaan yang memperlihatkan kegiatan CSR. Kegiatan CSR perusahaan dapat dilihat pada laporan berkelanjutan perusahaan atau sustainable report (Maharani, 2015). Banyak penelitian yang sudah dilakukan mengenai kinerja keuangan. Banyak hasil Gap yang tidak sesuai ditunjukkan pada hasil penelitian. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti kembali pengaruh dari likuiditas terhadap nilai perusahaan. Begitu pula banyak penelitian yang telah dilakukan pada pengungkapan CSR perusahaan. Oleh karena itu, penulis ingin menggunakan variable kualitas pengungkapan CSR untuk melihat apakah dengan mengukur kualitas pengungkapan CSR akan memberikan hasil yang lebih baik untuk menentukan apakah pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tujuan dari penelitian ini (1) Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan. (2) Menganalisis pengaruh kualitas pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data sekunder. Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan sektor pertambangan dan manufaktur go public yang sudah tercatat di bursa efek Indonesia (BEI). Metode sampel dalam penelitian ini adalah purposive sample method. Variabel dependen dalam penelitian ini merupakan nilai perusahaan yang diproksikan menggunakan Tobin’s Q. Variabel independen likuiditas diproksikan menggunakan rasio lancar. Variabel independen kualitas pengungkapan CSR di proksikan menggunakan empat indeks: RQT, densitas, akurasi, manajerial. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi model analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan uji parsial yang menggunakan aplikasi SPSS nilai sig likuiditas merupakan 0,076 dan nilai sig kualitas pengungkapan CSR 0,020 dengan nilai signifikasi diterima hipotesis yaitu =< 5%. Berdasarkan hal tersebut maka, likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan kualitas pengungkapan csr berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan likuiditas tidak mempengaruhi nilai perusahaan. hasil ini menujukkan bahwa perbandingan nilai aset lancar dan hutang lancar tidak dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan. Saat investor menginvestasikan dananya investor tidak memperhatikan nilai likuiditas karena current ratio hanya memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang lancarnya dengan aktiva lancarnya. Sehingga, nilai likuiditas tidak menjadi perhitungan saat menginvestasikan dananya.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas pengungkapan CSR berpengaruh postif signifikan terhadap nilai perusahaan. Teori sinyal menyatakan bahwa kualitas pengungkapan harus membantu untuk mengukur atau membenahi pengukuran nilai perusahaan. Teori ini berpendapat apabila kualitas pengungkapan dapat mengurangi asimetris informasi antara pemegang saham dengan manajer. Oleh karena itu, nilai perusahaan harus meningkat dengan banyaknya informasi yang dikeluarkan perusahaan. Hal ini didukung dengan teori legitimasi, yang mana perusahaan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh komunitas dimana perusahaan dapat melakukan kegiatannya. Oleh karena itu, semakin baiknya pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan akan membuat kepercayaan dari investor semakin meninggi sehingga, menaikkan nilai perusahaan akibatnya perusahaan dapat berkembang dan berlanjut.