Show simple item record

dc.contributor.authorIskiana Noviawati
dc.date.accessioned2013-12-17T13:32:22Z
dc.date.available2013-12-17T13:32:22Z
dc.date.issued2013-12-17
dc.identifier.nimNIM080210193027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9588
dc.description.abstractDewasa ini pola dan gaya hidup modern semakin menggejala di dalam masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain kecenderungan ini dapat merugikan, karena dapat meningkatkan terjangkitnya penyakit, seperti pembuluh darah dan jantung (Wiryowidagdo dan Sitanggang, 2002:1). Angka kejadian penyakit pembuluh darah dan jantung cenderung meningkat dan dapat menimbulkan kecacatan dan kematian (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009:61). Perilaku yang dapat meningkatkan peluang terkena penyakit jantung disebut faktor resiko. Kolesterol tinggi adalah faktor resiko utama penyebab penyakit jantung (Bangun, 2005:5). Pengendalian penyakit jantung dengan penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan kadar kolesterol pada penyakit jantung koroner saat ini dirasakan semakin mahal (Syarkiah et al., 2007:1). Beberapa jenis sayuran dan buah yang mengandung serat tinggi adalah jagung, ubi rambat, asparagus, ketimun, apel, jeruk, dan pisang (Cahanar dan Suhanda, 2006:36). Sayuran yang mengandung serat tinggi lainnya adalah tun mbu yang aman dikonsumsi adalah tunas bmabu (Gigantochloa ater Kurz) (Maudy dalam Sumarna dan Susanto, 2005). Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh ekstrak tunas bambu ater (Gigantochloa ater Kurz) terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.), untuk mengetahui dosis ekstrak bambu ater (Gigantochloa ater Kurz) yang paling efektif dalam penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.), dan untuk mengetahui apakah hasil penelitian tentang pengaruh ekstrak tunas bambu ater (Gigantochloa ater Kurz) terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) dapat dimanfaatkan sebagai buku suplemen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Program Studi Farmasi dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah sampel tikus putih jantan strain Wistar sebanyak 30 ekor dan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (K-) tanpa diberikan obat, kelompok kontrol positif (K+) dengan obat standar simvastatin, kelompok pemberian ekstrak tunas bambu ater dosis 0,45 gr/hari (P kelompok pemberian ekstrak tunas bambu ater dosis 0,3 gr/hari (P 2 1 ), kelompok ), pemberian ekstrak tunas bambu ater dosis 0,18 gr/hari (P ), dan kelompok pemberian jus tunas bambu ater dosis 6,48 gr/hari. 3 Perlakuan dilaksanakan dalam 4 tahap perlakuan secara berkesinambungan selama 22 hari. Tahap pertama aklimasi, tahap kedua induksi hiperlipidemia, tahap ketiga pemberian ekstrak tunas bambu ater yang masing-masing dilakukan selama 7 hari. Pada hari ke-8, 15, 22 masing-masing tikus dipuasakan selama 12 jam untuk selanjutnya diambil sampel darahnya melalui vena ekor dan diukur kadar kolesterol darahnya dengan menggunakan alat pengukur kolesterol. Analisis statistik hasil pengukuran dengan ANOVA satu arah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tunas bambu ater berpengaruh menurunkan kadar kolesterol darah tikus putih. Pada kelompok K(+) rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar 35,8 mg/dl, kelompok P menurun sebesar 9,2 mg/dl, kelompok P 2 1 rerata kadar kolesterolnya rerata kadar kolesterolnya sebesar -22,8 mg/dl dan pada kelompok P rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar 30,6 mg/dl. Hasil uji statistik ANOVA untuk kadar kolesterol darah tikus putih dapat diketahui bahwa F hitung (1,143) < F tabel (3,48) dengan nilai signifikansi p = 0,365 (>0,05) hal ini menunjukkan pada perlakuan K(-), K(+), P 3 1 , P 2 dan P tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih atau tidak terdapat perbedaan yang nyata antar kelompok perlakuan. 3 Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah bahwa pemberian ekstrak tunas bambu ater (Gigantochloa ater Kurz) berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) strain Wistar, dengan penurunan kadar kolesterol akhir secara berturut-turut pada kelompok P (ekstrak tunas bambu ater 0,15 gr/hari) sebesar 30,6 mg/dl, kelompok P (jus tunas bambu ater 6,48 gr/hari) sebesar 25,4 mg/dl dan kelompok P 1 4 (ekstrak tunas bambu ater 0,45 gr/hari) sebesar 9,2 mg/dl. Pemberian ekstrak tunas bambu ater kelompok P3 dengan dosis 0,15 gr/hari merupakan dosis yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus putih yang lebih tinggi dibandingkan P 1 ,P 2 dan P yaitu dengan penurunan kadar kolesterol darah sebesar 30,6 mg/dl.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210193027;
dc.subjectEkstrak Tunas Bambu Ater (Gigantochloa ater Kurz), Penurunan, Kadar Kolesterol, Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.), Buku Suplemen ,en_US
dc.titleENGARUH EKSTRAK TUNAS BAMBU ATER (Gigantochloa ater Kurz) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) DAN PEMANFAATANNYA DALAM PENYUSUNAN BUKU SUPLEMENen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record