Analisis Structural Equation Modeling Dengan Response-Based Units Segmentation Partial Least Square (REBUS-PLS)
Abstract
SEM (Structural Equation Modeling) merupakan salah satu analisis statistik
yang dapat digunakan untuk menganalisis secara simultan model pengukuran dan
hubungan kausal antar peubah laten. SEM merupakan model pendekatan model
struktural, analisis faktor dan analisis jalur. Salah satu pendekatan untuk pendugaan
parameter dalam SEM menggunakan PLSPM (Partial Least Square Path
Modeling). PLSPM merupakan salah satu teknik dalam SEM untuk menganalisa
hubungan keterkaitan antara peubah laten endogen dengan peubah bebasnya berdasarkan
keragaman (variance-based). Penggunaan analisis PLSPM lebih longgar
dalam penerapan asumsi jumlah sampel dan distribusinya serta dapat dilakukan
pada indikator yang bersifat re
ektif maupun formatif. Dalam pendugaan parameter
PLS (Partial Least Square) dilakukan estimasi bobot, estimasi koe sien
lintasan serta estimasi konstanta regresi dan intersep. Evaluasi model PLS dilakukan
baik untuk model pengukuran maupun model struktural.
Permasalahan terjadi ketika adanya keragaman atau segmentasi tidak teramati
pada peubah laten. Hal ini dapat dilakukan menggunakan analisa REBUSPLS.
Dengan REBUS-PLS memungkinkan mendapatkan klasi kasi unit yang
lebih homogen dengan mempertimbangkan performa model struktural dan pengukuran.
Selain itu dapat mengoptimalkan kapasitas prediktif dari model yang
terdeteksi di tiap kelas tanpa membutuhkan asumsi distribusi baik peubah laten
dan indikatornya. Pengelompokan menjadi segmen kelas yang homogen dalam
REBUS-PLS didasarkan pada konsep jarak (closeness measure) yang dide nisikan
menggunakan komponen GoF (Goodness of Fit). Evaluasi kebaikan model dalam
REBUS-PLS menggunakan GQI (Grup Quality Index ). REBUS-PLS hanya dapat
diberlakukan pada indikator yang bersifat reektif.
Pada penelitian ini digunakan data penelitian sebelumnya yaitu oleh A fah
& Sunaryo (2013) tentang model Struktural Kemiskinan di Propinsi Jawa Tengah
yang menggunakan data dari SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) dan
SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) BPS 2011. Keragaman tidak
teramati pada data dapat dilihat dengan adanya nilai R2 dan GoF yang rendah.
Analisis PLSPM yang diterapkan pada klaster yang terbentuk dari penggunaan
analisis klaster biasa pada skor peubah laten tidak mendapatkan hasil yang lebih
baik dari model global PLSPM. Hal ini terlihat pada kualitas model pengukuran
(validitas dan reliabilitas indikator) dan model struktural yang tidak lebih baik
dari model awal PLSPM. Dengan menggunakan REBUS-PLS, melalui pemilihan
2 segmen kelas diperoleh model yang lebih homogen dengan indikator yang valid
dan reliabel. Serta kualitas model lokal yang terbentuk lebih baik dari model
global yang ditunjukkan nilai GQI > GoF model global.
Collections
- MT-Mathematic [100]