dc.description.abstract | Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin
meningkat, peningkatan ini ditandai dengan adanya kekhawatiran besar kemungkinan
terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam. Keadaan alam yang semakin
tidak menentu belakangan ini merupakan suatu pertanda dari fenomena terjadinya
pemanasan global. Pemanasan global itu sendiri merupakan suatu fenomena
meningkatnya suhu global yang disebabkan oleh peningkatan jumlah karbon dioksida
dan gas-gas Methane pada atmosfer bumi, (Kotler, 2012).
Adanya bukti - bukti seperti penipisan lapisan ozon yang secara langsung
memperbesar terjadinya kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta
pemanasan global, memperkuat alasan kekhawatiran tersebut. Adanya kekhawatiran
akan lingkungan hidup yang terus memburuk membuat masyarakat sadar dan berupaya
untuk tidak memperburuk keadaan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat
yang sadar akan lingkungan perusahaan mengeluarkan beberapa produk yang ramah
lingkungan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan menerapkan
konsep pemasaran hijau (green marketing).
Menurut Coddington (1993: 297-302) yang dimaksud dengan green marketing
adalah segala aktivitas pemasaran dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan,
yaitu dengan seminimum mungkin memberikan dampak yang negatif terhadap
lingkungan. Dengan adanya konsep green marketing perusahaan akan lebih
memperhatikan produknya baik dari segi kualitas produk, pemasaran dan lain – lain
agar tidak membahayakan lingkungan dan juga mencemari lingkungan. Dengan menerapkan konsep green marketing perusahaan juga bisa menaikkan brand image
mereka. Sedangkan Kotler dan Keller (2009:403) menyebutkan, citra merek (brand
image) adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang
dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen. Seseorang akan
membeli jika mengetahui dan mengingat tentang brand tersebut. Keputusan membeli
diartikan oleh Kotler dan Keller (2012: 170) sebagai keputusan meneruskan atau tidak
meneruskan pembelian, yang sebelum memutuskan konsumen akan melalui beberapa
tahapan antara lain problem recognition, information research dan evaluation of
alternative. Keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen merupakan hasil dari
pertimbangan konsumen itu sendiri terhadap produk-produk sejenis yang ada di
pasaran.
Beberapa kajian empiris telah diteliti untuk mengetahui pengaruh pemasaran
hijau terhadap citra merek dan keputusan membeli. Beberapa penelitian yang berkaitan
dengan pemasaran hijau dan citra merek serta keputusan membeli (Yulianti 2014;
Cicilia 2015) menunjukkan bahwa green marketing yang terdiri dari green branding,
sertification labeling dan green product berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Artinya semakin tinggi nilai green marketing, akan semakin tinggi pula
tingkat keputusan pembelian seseorang terhadap produk ramah lingkungan. Dilihat
dari hasil penelitian terdahulu tersebut seharusnya Ades sudah mampu mendapatkan
tempat dihati masyarakat, namun fakta dilapangan mengatakan bahwa Ades masih
menempati posisi keempat dengan 3,4% TBI (Top Brand Image 2016). Hal ini
berbanding terbalik dengan dua penelitian tersebut, dan memunculkan pertanyaan
apakah green marketing ini tidak sesuai jika objeknya adalah air mineral. Dari uraian
tersebut, peneliti merumuskan masalah pada artikel ini yaitu Apakah pemasaran hijau
berpengaruh terhadap citra merek dan keputusan membeli? Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemasaran hijau terhadap citra merek dan
keputusan membeli. | en_US |