PEMBUATAN CONTROLLED RELEASE FERTILIZER BERBASIS KITOSAN UNTUK MENGATUR PELEPASAN UREA
Abstract
RINGKASAN
Pembuatan Controlled Release Fertilizer Berbasis Kitosan Untuk Mengatur
Pelepasan Urea; Siti Nur Jannah, 081810301037; 2013: 37 halaman; Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Pupuk merupakan zat hara yang ditambahkan pada tumbuhan agar
berkembang dengan baik sesuai potensi produksinya. Salah satu unsur pupuk yang
terpenting bagi tanaman adalah nitrogen. Pupuk nitrogen merupakan pupuk yang
rendah efisiensinya sehingga perlu adanya usaha untuk meningkatkan efisiensi dari
pupuk nitrogen agar dapat meningkatkan produksi tanaman. Salah satu cara untuk
memperbaiki dan meningkatkan nutrien terutama efisiensi nitrogen dalam tanah yaitu
dengan teknik controlled release. Teknik controlled release yang merupakan suatu
teknik atau metode yang diterapkan untuk menekan besarnya material bahan aktif
yang terlepas. Oleh karena itu maka dibuat controlled release fertilizer dengan teknik
matriks menggunakan polimer kitosan yang diperlakukan dengan glutaraldehida dan
mengkaji pengaruh konsentrasi glutaraldehida terhadap sifat fisika kimia (derajat
swelling dan analisis gugus fungsi) dan pelepasan urea dalam matriks membran.
Variasi konsentrasi glutaraldehida yang digunakan yaitu 0%, 0.4%, 0.9%, 1.3%, dan
1.8%.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh: (1) konsentrasi
glutaraldehida terhadap sifat fisika-kimia kitosan; (2) konsentrasi glutaraldehida
terhadap besarnya urea yang terlepas dari matriks membran; (3) hubungan antara
parameter-parameter uji yang digunakan sebagai fungsi dari konsentrasi
glutaraldehida. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi preparasi
membran kitosan-glutaraldehida, karakterisasi sifat fisik (derajat swelling dan uji
pelepasan urea) dan karakterisasi sifat kimia (analisis gugus fungsi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan pengikat silang
glutaraldehida dengan variasi konsentrasi terhadap derajat swelling membran semakin
meningkat. Semakin besar konsentrasi glutaraldehida yang ditambahkan maka
vii
semakin meningkat nilai swellingnya. Analisis gugus fungsi matriks membran dengan
FTIR (Fourier Transform Infra Red) menunjukkan bahwa tidak terjadi ikat silang
antara kitosan dengan glutaraldehida. Berdasarkan profil pelepasan urea,
meningkatnya konsentrasi glutaraldehid meningkatkan jumlah urea yang terlepas dari
matriks membran. Dengan demikian, peningkatan konsentrasi glutaraldehida dalam
kitosan akan meningkatkan derajat swelling dan pelepasan urea dari matriksnya.