Show simple item record

dc.contributor.advisorNURHAYATI, Arry Yuariatun
dc.contributor.advisorHARIADI, Yuda Cahyoargo
dc.contributor.authorNARISWARI, Nia Nastiti
dc.date.accessioned2019-11-25T03:10:41Z
dc.date.available2019-11-25T03:10:41Z
dc.date.issued2018-07
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/95068
dc.description.abstractPenelitian dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD H. Koesnadi Bondowoso dengan menggunakan alat CT Scan Philips type MRC 880 dan phantom Philips Brilliance 16 Series P. N: 453567135962. Penelitian ini divariasikan tegangan tabung dengan nilai 80 kV, 100 kV, 120 kV dan 140 kV dengan 100 mAs dan 1 mm. Kemudian divariasikan arus-waktu rotasi pada nilai 100 mAs, 200 mAs, 300 mAs dan 400 mAs dengan 120 kV dan 5 mm. Selanjutnya divariasikan ketebalan irisan dengan ketebalan yang digunakan yaitu 1 mm, 3 mm, 5 mm dan 10 mm dengan 100 mAs dan 80 kV. Variasi ketiga parameter tersebut menghasilkan data dosis yang ditunjukkan oleh nilai CTDIvol. Dari scanning yang dilakukan juga diperoleh citra dari phantom bagian multipin berupa data digital yaitu Dicom yang diolah menggunakan software Radiant Viewer untuk menganalisis kualitas citra Low Contrast Resolution (LCR) berdasarkan nilai Contrast to Noise Ratio (CNR). Masing-masing parameter tersebut dibuat tabel dan grafik dengan menggunakan Microsoft Excel dan Trial IBM SPSS Statistics 25. Sehingga diperoleh kesimpulan variasi yang menghasilkan dosis (CTDIvol) dan kualitas citra (CNR) optimum. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah variasi tegangan tabung berpengaruh terhadap nilai CTDIvol karena menentukan energi sinar-X yang diemisikan dan berpengaruh terhadap dosis yang dihasilkan. Variasi arus-waktu rotasi memiliki pengaruh lebih besar terhadap CTDIvol dibandingkan variasi tegangan tabung karena arus-waktu rotasi menentukan banyaknya atau jumlah sinar-X yang dihasilkan dan dosis radiasi meningkat secara linear dengan aruswaktu rotasi. Sedangkan ketebalan irisan tidak berpengaruh terhadap nilai CTDIvol tetapi lebih berpengaruh terhadap kualitas citra jika tegangan tabung dan arus-waktu rotasi dibuat sama, karena energi dan jumlah sinar-X yang dihasilkan sama. Secara umum nilai CTDIvol yang dihasilkan pada penelitian ini masih di bawah nilai DRL yang ditetapkan oleh Bapeten tahun 2016. Variasi tegangan tabung yang semakin besar maka nilai CNR juga semakin besar, kecuali pada nilai CNR dari kenaikan tegangan tabung 120 kV ke 140 kV dan menghasilkan satu nilai CNR yang sesuai dengan jenis pemeriksaan kepala yaitu pada tegangan tabung 120 kV. Kenaikan nilai arus-waktu rotasi tidak selalu menyebabkan kenaikan nilai CNR yang dihasilkan, dan menghasilkan nilai CNR yang sesuai dengan jenis pemeriksaan kepala dewasa. Sedangkan pada variasi ketebalan irisan yang semakin besar menyebabkan nilai CNR yang semakin besar. Ketebalan irisan 10 mm menghasilkan nilai CNR lebih dari 1.0. Secara umum nilai CTDIvol dan nilai CNR optimum diperoleh pada variasi 200 mAs, 120 kV dan 5 mm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries131810201019;
dc.subjectComputed Tomography (CT) Scanen_US
dc.subjectKetebalan Irisanen_US
dc.titleAnalisis Variasi Faktor Eksposi dan Ketebalan Irisan Terhadap CTDIi dan Kualitas Citra Pada Computed Tomography (CT) Scanen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record