ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA SEKITAR CUM DIVIDEND DATE

Abstract

Hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa harga-harga yang terjadi di pasar adalah cerminan dari informasi yang tersedia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa peristiwa yang tidak mendukung teori pasar efisien. Hal tersebut memungkinkan investor mendapatkan abnormal return. Pembagian dividen merupakan salah satu informasi dari dalam perusahaan, umtuk mencerminkan keadaan perusahaan. Informasi ini dapat dikatakan direspon oleh investor jika ditemukan kemungkinan abnormal return dan perubahan trading volume activity. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis abnormal return dan trading volume activity pada sekitar cum dividend date pada sektor-sektor saham. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Kruskal-Wallis.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif berbasis explanatori. Populasi pada penelitian ini adalah semua saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria sampel merupakan saham yang membagikan dividen, sampel bukan termasuk dividen interim, sampel bukan kelompok saham tidur. Sampel pada penelitian ini adalah 156 perusahaan. Data berupa daftar perusahaan yang membagikan dividen didapat dari webside www.eddyelly.com. Data berupa penutupan harga saham dan volume perdagangan saham didapat pada webside finance.yahoo.com dan www.duniainvestasi.com. Metode analisis yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return pada sektor-sektor saham pada sekitar peristiwa cum dividend date. Hal teresebut menunjukkan bahwa faktor-faktor lain menjadi pertimbangan dalam berinvestasi sehingga informasi pembagian dividen tidak menjadi pertimbangan. Hasil pengujian volume perdagangan menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan trading volume activity pada sektor-sektor saham kecuali pada peristiwa cum dividend date. Hasil penelitian pada trading volume activity menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan sektor dalam berinvestasi.