STUDI NETRALITAS UANG TERHADAP SIKLUS BISNIS DI INDONESIA TAHUN 1998.I – 2010.III: PENDEKATAN MODEL DINAMIS
Abstract
Hipotesis netralitas uang yang dikemukakan oleh kaum klasik menyatakan
adanya sebuah classical dichotomy jangka panjang dalam siklus bisnis suatu
perekonomian negara. Konsekuensi atas keberadaan hipotesis tersebut membuat
pengendalian jumlah uang beredar yang digunakan oleh otoritas moneter untuk
merangsang aktivitas riil menjadi tidak efektif. Di sisi lain penolakan hipotesis
netralitas uang oleh Keynes menyatakan bahwa dalam jangka pendek uang dan harga
bersifat rigid sehingga masih mampu mempengaruhi aktivitas dalam siklus bisnis
secara riil. Terlepas dari perdebatan kedua teori tersebut sebelumnya maka jumlah
uang beredar merupakan komponen penting dalam kelangsungan siklus bisnis suatu
negara.
Siklus bisnis merupakan suatu manifesto perekonomian yang memuat
interaksi keseluruhan sektor di dalamnya. Jumlah uang beredar sebagai instrumen
kebijakan moneter untuk mempengaruhi sektor riil harus diperhitungkan
perkembangannya. Multiplayer effect yang dihasilkan dari perubahan jumlah uang
beredar akan membawa perekonomian baik ke titik stabilitas perekonomian maupun
titik koreksi tajam ketika jumlah uang beredar tidak sesuai dengan kebutuhan
ekonomi. Oleh karena itu analisis lebih lanjut mengenai uang dan siklus bisnis
penting untuk dilakukan. Secara spesifik tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh uang terhadap siklus bisnis di Indonesia baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Alat analisis yang digunakan adalah Error
Correction Model (ECM).
viii
Berdasarkan simulasi model ekonomi dengan menggunakan ECM dihasilkan
model yang terbaik untuk mengestimasi siklus bisnis di Indonesia yang di-proxy
dengan GDP adalah model dengan variabel independen jumlah uang beredar M2 dan
suku bunga SBI. Analisis jangka pendek menyatakan bahwa variabel jumlah uang
beredar M2 berpengaruh tidak signifikan terhadap siklus bisnis di Indonesia, namun
yang memberikan pengaruh dan signifikan adalah variabel suku bunga SBI. Dalam
jangka panjang variabel jumlah uang beredar M2 memiliki pengaruh positif dan
signifikan, sebaliknya variabel suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap siklus
bisnis di Indonesia. Sedangkan uji stabilitas cusum, cusum Q dan recursive residual
model menyatakan bahwa pergerakan siklus bisnis selama tahun 1998.I-2010.III
adalah stabil. Berdasarkan hasil estimasi dan uji stabilitas disimpulkan bahwa siklus
bisnis di Indonesia terdapat netralitas uang jangka pendek dan non-netralitas uang
jangka panjang. Implikasi kebijakan dan teoritis-empiris dari penelitian ini
menunjukkan masih efektifnya jumlah uang beredar dalam merangsang aggregate
demand dalam siklus bisnis. Kenyataan ini membawa pemahaman yang
komperehensif pada upaya untuk tidak dialihkannya jumlah uang beredar M2 ke
instrumen kebijakan lain. Meski demikian penggunaan jumlah uang beredar M2
harus tetap diamati dengan cermat perkembangannya agar tidak menimbulkan
ekspektasi inflasi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian.