dc.description.abstract | Pembangunan ekonomi yang terjadi saat ini telah mengabaikan dampak yang ditimbulkan terhadap keadaan lingkungan dan keberlangsungan sumber daya alam. Perubahan iklim, pulusi udara, peningkatan emisi karbon adalah sebagian dari dampak buruk proses pembangunan dan upaya pertumbuhan ekonomi. Munculnya paradigma pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya menekankan pada tujuan pertumbuhan ekonomi namun juga aspek sosial dan lingkungan, telah membuat arah pembanguan ekonomi didunia menjadi lebih memerhatikan aspek lingkungan dan keberlangsungan SDA. Hal ini dilakukan dengan cara menggalakkan teknologi hijau pada sektor- sektor ekonomi, mengkombinasi pemakaian energi yang digunakan dengan energi yang lebh ramah lingkungan, hal ini dapat diwujudkan melalui arus dana yang masuk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh indikator makroekonomi terhadap penggunaan energi bersih di ASEAN-4. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode anlisis VAR. dan menghasilkan temuan bahwa indikator makroekonomi yang terdari GDP, perkembangan keuangan dan FDI disertai dengan emisi CO2, konsumsi energi mempengaruhi pengunaan energi bersih dengan signifikan dinegara Indonesia. Di Malaysia variabel perkembangan keuangan, konsumsi energi dan emisi CO2 menunjukan pengaruh signifikan terhadap penggunaan energi pada tahun 1981-2013. Di Thailand variabel emisi CO2 dan perkembangan keuangan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan energi bersih. Sedangkan hal yang berbeda terlihat di Filipina dimana semua variabel endogen tidak berpengaruh terhadap penggunaan energi bersih. Guna meningkatkan tujuan untuk mengurangi ketergantungan aksn energi fosil kebijkan – kebijkan yang direncanakan perlu didukung pengimplementasian yang baik. | en_US |