IMPLEMENTASI ETHERNET OVER SDH (SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) PADA JARINGAN BACKBONE DI PT. INDOSAT JEMBER AREA
Abstract
Kemajuan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat dari masa ke
masa memungkinkan setiap individu di berbagai Negara dapat saling berkomunikasi
dan bertukar informasi secara langsung meskipun terpisah oleh jarak yang jauh.
Untuk saling bertukar informasi diperlukan suatu jaringan yang menghubungkan
media yang digunakan untuk berkomunikasi, yaitu jaringan komputer.
Teknologi jaringan yang sedang populer saat ini adalah teknologi jaringan
Ethernet, sedangkan teknologi transport yang sedang popular saat ini adalah teknologi
jaringan SDH. Kedua teknologi ini masing-masing memiliki keterbatasan yaitu tidak
efisien dalam menyediakan bandwidth yang besar serta cakupan wilayah yang sempit.
Teknologi jaringan SDH banyak dipakai pada jaringan backbone operator-operator
telekomunikasi saat ini.
PT. Indosat Tbk. merupakan salah satu operator telekomunikasi yang
menggunakan teknologi SDH pada jaringan backbonenya. Dengan teknologi SDH
yang dipakai saat ini biaya opersional yang harus dikeluarkan tinggi, karena harga
peralatan yang diperlukan mahal. Dengan kondisi ini PT.Indosat merasa perlu
melakukan modernisasi terhadap jaringan backbone yang dimiliki, agar dapat
bersaing dengan operator-operator lain untuk memberikan layanan terbaik terhadap
pelnggan dengan biaya yang murah. Langkah yang diambil oleh PT.Indosat adalah
dengan mengimplementasikan teknologi jaringan baru yaitu Ethernet Over SDH
(EoS). EoS mulai diterapakan termasuk di PT.Indosat Jember Area..
Teknologi Ethernet over SDH menjadi jawaban dari keterbatasan yang
dimiliki Teknologi Ethernet dan Teknologi SDH. EoS menawarkan berbagai
keuntungan antara lain: fleksibel dalam memperbesar bandwidth dan mempunyai
cakupan wilayah yang luas. Dengan implementasi Ethernet over SDH didapatkan
effisiensi tributary rate yang tinggi yaitu dengan efisiensi minimum 85% dan
maksimum 100%. EoS tidak membutuhkan converter (RIC-E1) sehingga biayanya
menjadi lebih murah, dengan selisih biaya Rp.50.175.000 untuk Ethernet(10Mb),
Rp.501.750.000 untuk Fast Ethernet(100Mb), dan Rp.5.017.500.000 untuk Gigabit
Ethernet(1000Mb). Selain itu gangguan yang terjadi pada jaringan berkurang yang
menjadikan downtime menurun dan availability jaringan meningkat.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]