PENGARUH PELATIHAN, PENGEMBANGAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT Indosat, Tbk Sales Area Jember)
Abstract
Perekonomian Indonesia ditopang oleh pergerakan berbagai sektor industri,
baik barang maupun jasa. Salah satu sektor penting dalam industri jasa adalah industri
jasa telekomunikasi. PT Indosat, Tbk Sales Area Jember adalah salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang tersebut. Kebutuhan perusahaan, sengitnya persaingan
usaha dan langkanya sumber daya manusia dalam industri jasa telekomunikasi di
Indonesia membuat perusahaan di saat yang sama perlu untuk melatih dan
mengembangkan karyawan agar memenuhi kompetensi yang dibutuhkan, serta
meningkatkan motivasi karyawan agar tetap bekerja selaras dengan tujuan perusahaan
namun tetap menjamin kepuasan karyawan yang bersangkutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pelatihan,
pengembangan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan yang bertugas di
PT Indosat, Tbk Sales Area Jember. Penelitian ini berjenis kuantitatif dan explanatory
research. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana hanya 31
orang dari 43 anggota populasi yang dijadikan sampel (responden). Penelitian ini
menggunakan model regresi linear berganda sebagai metode analisis.
Hasil penelitian terhadap 31 orang responden dari PT Indosat, Tbk Sales Area
Jember menunjukan bahwa secara parsial pelatihan kerja berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap kepuasan kerja, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti
keterlibatan yang tidak sukarela, tingkat kecocokan terhadap metode yang digunakan
dan jenis pelatihan yang diberikan serta keberadaannya yang dianggap belum mampu
memenuhi kebutuhan karyawan. Pengembangan karyawan secara parsial berpengaruh
positif signifikan terhadap kepuasan kerja karena disebabkan oleh beberapa hal, seperti
keterlibatan yang sukarela melalui keterbukaan informasi, pengayaan pengalaman dan
hubungan interpersonal memungkinkan terbentuknya dukungan moral dan teknis
terhadap sesama rekan kerja, sekaligus meningkatkan kemampuan interpersonal dan
konseptual karyawan. Motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan
karena beberapa hal, seperti adanya harapan yang tidak terpenuhi, adanya sistem target
penjualan yang mendorong bekerja lebih giat sekaligus membebani karyawan, adanya
perasaan dimana penghargaan yang diterima tidak sesuai dengan kontribusi yang
diberikan dan adanya persepsi diperlakukan berbeda dengan rekan kerja. Hasil
penelitian secara simultan menunjukan bahwa program pelatihan, pengembangan karyawan, dan motivasi kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan yang bertugas di PT Indosat, Tbk Sales Area Jember.