ANALISIS COMPOSITE LEADING INDICATOR PADA SIKLUS BISNIS DI ASEAN 3
Author
SANDY, FARA DILA
Metadata
Show full item recordAbstract
Pergerakan fluktuasi perekonomian di suatu negara seringkali menimbulkan beberapa masalah makroeonomi. Sehingga perlunya kebijakan untuk menstabilkan suatu perekonomian. Penentuan kebijakan perekonomian membutuhkan asupan informasi akurat dalam setiap tahapan penetapannya. Namun, masalah lain muncul, keterbatasan data menjadi hambatan bagi akurasi penentuan kebijakan perekonomian. Fluktuasi ekonomi yang terjadi atau disebut dengan siklus bisnis memberikan kontribusi tersendiri bagi perjalanan masa lalu suatu perekonomian. Kebijakan dalam siklus bisnis ini digunakan untuk menangkap sinyal awal dalam penentuan masa depan suatu perekonomian. Analisis lebih jauh diperlukan dalam rangka mendeteksi turning point dalam sebuah siklus bisnis sehingga dapat diputuskan suatu kebijakan yang tepat dalam menanggapi masalah fluktuasi ekonomi. Untuk analisis siklus bisnis, digunakan pemilihan indikator variabel yang akan dijadikan kandidat dalam penentuan Composite Leading Indicator (CLI) suatu perekonomian yang didasarkan pada series acuan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis Composite Leading Indicator (CLI) perekonomian di ASEAN 3 berdasarkan series acuan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan tujuan penelitian ini, digunakan metode Bry-Boschan untuk melihat kandidat-kandidat yang akan menjadi Composite Leading Indicator (CLI) perekonomian di negara ASEAN 3 (Indonesia, Malaysia dan Filipina) sehingga dapat dilakukan tindakan lebih lanjut untuk penentuan kebijakan pada siklus bisnis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa kandidat yang menjadi leading indicator di masing-masing negara pada sektor riil dan sektor moneter. Sesuai dengan metode OECD konsep Composite Leading Indicator didasarkan pada pemilihan variabel kandidat yang dimiliki masing-masing negara sesuai dengan sistem dan kondisi perekonomian negara tersebut. Pemilihan kandidat leading indikator dengan memperhatikan kriteria statistik, ketersedian data, dan faktor relevansi ekonomi. Relevansi ekonomi memiliki makna ekonomi yang berkaitan dengan series acuan yang bersifat prime mover, bermakna ekspektasi dan mengukur kegiatan ekonomi serta memiliki respon terhadap perubahan kegiatan ekonomi di masa yang akan datang. Selain relevansi ekonomi, series yang terpilih sebagai kandidat memiliki perilaku siklikal tertentu seperti periode atau waktu yang dimiliki oleh data bersifat panjang minimal 88 waktu dan konsisten saat leading antara turning point kandidat dan turning point series acuan, memiliki korelasi yang saling keterkaitan dengan series acuan dan memiliki pergerakan data yang bersifat smooth. ASEAN 3 yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina memiliki list daftar dan jumlah variabel kandidat yang berbeda. Malaysia memiliki 26 variabel kandidat yakni nilai tukar, ekpor barang, impor barang, produksi industri, tingkat suku bunga, pasar tenaga kerja, national currency, cadangan uang, jumlah nilai barang, commodity price index of coconut, GDP pertanian, perhutanan dan perikanan, commodity price index of plywood, commodity price index of coconut oil, pengangguran, GDP impor, total cadangan uang, dan GDP
x
ekpor. Sedangkan Indonesia dan Filipina memiliki 20 variabel kandidat yakni nilai tukar, ekspor barang, import barang, produksi industri, tingkat suku bunga, pasar tenaga kerja, cadangan uang, cadangan uang excluding emas, perdagangan barang, commodity price index of coconut, GDP pertanian, perhutanan, dan perikanan, commodity price index of plywood, commodity price index of coconut oil, pengangguran, GDP import, dan GDP ekspor.