ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS LIMBAH PRODUKSI PADA RUMAH BATIK PRINGGOKUSUMO BANYUWANGI DENGAN TOTAL QUALITY ENVIRONMENTAL MANAGEMENT BERDASARKAN STANDAR MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
Author
AGUSTINA, Agung
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sesuai atau tidaknya kualitas limbah Rumah Batik Pringgokusumo Banyuwangi dengan standar yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian kualitas limbah Rumah Batik Pringgokusumo Banyuwangi dengan standar Menteri Lingkungan Hidup, serta menentukan usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas limbah produksi.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke lapangan (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan alat bantu yang terdapat pada Total Quality
Environmental Management (TQEM), yaitu gap-analysis, flow chart, dan fishbone diagram. Gap-analysis dilakukan untuk mengetahui sesuai atau tidaknya kualitas limbah cair di Rumah Batik Pringgokusumo Banyuwangi dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Untuk mengetahui kadar mutu air limbah, dilakukan uji laboratorium dengan mengambil sampel dari outlet (limbah yang siap dibuang ke sungai). Flow chart disusun untuk menjelaskan tahap produksi, sumber limbah cair yang dihasilkan, dan proses pengelolaan limbah. Fishbone diagram digunakan untuk mengetahui faktor penyebab dari ketidaksesuaian kualitas limbah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup.
Kadar fenol dan debit limbah tidak dapat diketahui karena tidak ada alat pengukur untuk kedua parameter tersebut. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa penyebabkan kadar pH limbah cair Rumah Batik Pringgokusumo yang melebihi batas maksimum adalah faktor method (metode), yaitu pengelolaan limbah yang hanya dilakukan dengan proses kimia (mencampurkan dengan hydrosulfite); dan faktor machine (mesin), yaitu tidak ada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan kurangnya alat pengelolaan limbah, seperti watermeter dan aerator.