Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Blud UPTD Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
profesionalisme, budaya kerja, pemanfaatan teknologi informasi dan peran
inspektorat terhadap laporan keuangan dan bagaimana penyusun, pengawas dan
pengguna laporan keuangan mempersepsi kualitas laporan yang harus disajikan
UPTD BLUD Puskesmas di Kabupaten Situbondo. Penelitian ini dilakukan oleh
dengan menggunakan metode penelitian campuran/kombinasi (mixed
methodology) sequential explanatory. Mixed method menghasilkan fakta yang
lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian, karena peneliti ini
memiliki kebebasan untuk menggunakan semua alat pengumpul data sesuai
dengan jenis data yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada
Puskesmas Sekabupaten Situbondo karena puskesmas tersebut telah berstatus
BLUD. Puskesmas di Kabupaten Situbondo memperoleh status BLUD sejak
tahun 2016. Studi ini adalah bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan pusat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Situbondo - Indonesia. Penelitian ini adalah campuran metode
penelitian yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah metode
kuantitatif. Pengumpulan data menggunalan kuesioner yang disebarkan kepada
kepala puskesmas, kabag TU Puskesmas, Bendaharawan Puskesmas, dan
kauntan Puskesmas. Uji hipotesis dilakukan dengan alat uji regresi berganda.
Pada tahap kedua, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian
tahap kedua menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi.
Pengumpulan data dilakukan secara bersama dengan model diskusi kelompok
terfokus (FGD). Peserta pada FGD adalah akuntan dari Puskesmas.
Hasil penelitian menunjukkan hanya professionalisme dan peran
Inspektorat Daerah yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Pada
metode kualitatif untuk memperdalam pemahaman mengenai sebab akibat,
variable budaya tidak berpengaruh karena peraturan dan standar dari pemerintah
pusat dan daerah yang sudah mengatur bentuk dan substansi informasi laporan
keuangan. Variabel teknologi informasi tidak berpengaruh karena Puskesmas
belum menggunakan perangkat lunak yang secara spesifik untuk pelaporan
keuangan Puskesmas. Terjadi penyempitan makna pemahaman kualitas laporan
keuangan karena dimensi kualitas laporan keuangan hanya pada aspek
kegunaan informasi dan pengambilan keputusan, tidak termasuk aspek
reliabilit as.
Collections
- MT-Accounting [51]