Analisis Kondisi Muara Kali Porong Akibat Semburan Lumpur Sidoarjo Menggunakan Citra Landsat Tahun 2014-2017
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar perubahan
konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di muara Kali Porong dan sekitarnya
pada tanggal 29 Juni 2014, 15 Mei 2015, 17 Mei 2016, dan 20 Mei 2017. Selain
itu, bertujuan untuk mengetahui perubahan jarak konsentrasi TSS dan mengetahui
perubahan tingkat kejernihan air yang ada di muara Kali Porong dan sekitarnya
pada tanggal-tanggal yang sudah ditentukan.
Penelitian ini menggunakan data citra multi temporal Landsat-8 OLI/TIRS
untuk wilayah perairan muara Kali Porong hingga pesisir pantai Kabupaten
Sidoarjo Provinsi Jawa Timur yang merupakan lokasi terkena dampak Lumpur
Sidoarjo. Lokasi ini memiliki nilai path 118 dan row 065. Data citra Landsat yang
diambil yakni pada tanggal 29 Juni 2014, 15 Mei 2015, 17 Mei 2016, dan 20 Mei
2017. Penentuan data digunakan di setiap tahunnya yakni pada musim kemarau
antara bulan Mei-Juni. Koreksi radiometrik Top of Atmosphere (ToA) digunakan
untuk menghilangkan pengaruh dinamika atmosfer yang terjadi serta kesalahan
pada sudut elevasi matahari. Setelah dilakukan proses pengkoreksian maka
dilakukan proses cropping dan komposit RGB. Perhitungan pada citra Landsat ini
terdiri tiga yakni perhitungan nilai Total Suspended Solid (TSS) dengan
menggunakan persamaan rumus Syarif Budhiman, perhitungan nilai jarak
horizontal terjauh dari muara sungai, dan perhitungan nilai tingkat kejernihan air.
Perubahan sebaran konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di muara Kali
Porong dari memiliki nilai yang naik turun di tiap tahunnya pada tanggal-tanggal
tertentu. Konsentrasi TSS kelas III pada tanggal 29 Juni 2014 memiliki nilai luas
sebaran sebesar 509,056 Ha. Tanggal 15 Mei 2015 luas sebaran pada kelas III
konsentrasi TSS naik menjadi 1323,124 Ha. Luas sebaran konsentrasi TSS kelas
III turun menjadi 714,076 Ha pada tanggal 17 Mei 2016 dan kembali naik pada 20
Mei 2017 menjadi 1350,210 Ha. Nilai sebaran konsentrasi TSS kelas III
mengalami fluktuasi. Jarak sebaran konsentrasi Total Suspended Solid (TSS)
dihitung dengan titik pusat pada 3 muara. Muara 3 menjadi muara yang selalu
memiliki nilai jarak sebaran TSS yang tertinggi. Berdasarkan pengambilan data
penelitian, pada tahun 2017 menjadi muara yang memiliki jarak terjauh dari
penelitian ini yakni 4,295 km. Tingkat kejernihan sebagai ukuran transparansi
suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh Total Suspended Solid (TSS). Tingkat
kejernihan air pada kelas III dengan nilai kejernihan < 5 m memiliki nilai luas
sebesar 606,021 Ha pada pengambilan data tahun 2014, diikuti pengambilan data
di tahun 2015 dengan luas sebesar 1342,172 Ha. Data penelitian di tahun
selanjutnya turun menjadi 793,882 Ha. Pengambilan data di tahun 2017 memiliki
nilai tertinggi yakni seluas 1398,912 Ha. Tingkat kejernihan air pada tanggal 29
Juni 2014, 15 Mei 2015, 17 Mei 2016, dan 20 Mei 2017 pada penelitian ini
menghasilkan rentang nilai antara 4,561 m – 15,432 m.