dc.description.abstract | Meningkatnya pembangunan yang diikuti dengan perkembangan perekonomian
mengakibatkan kebutuhan energi nasional juga semakin meningkat (Putri et.al., 2014:
142). Energi listik di Indonesia sebagian besar didapatkan dari Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU). Hal ini merupakan suatu bukti yang menandakan besarnya
penggunaan energi bahan bakar fosil yang dapat mengakibatkan menipisnya lapisan ozon
dan berdampak pada pemanasan global (Global Warming). Green Building (Bangunan
Hijau) merupakan salah satu solusi untuk mengurangi efek dari global warming yang
mengacu pada struktur dan proses dengan memperhatikan lingkungan (Kurniati, 2013).
Pada tugas akhir ini dilakukan penialian Green Building berdasarkan pada
gedung IsDB Engineering Biotechnology yang dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara serta pengumpulan data sekunder dari pihak perencana meliputi gambar
rencana, BoQ (Bill of Quantity), RKS (Rencana Kerja Syarat-syarat) yang kemudian
dilakukan analisis komparatif untuk membandingkan antara data yang didapatkan dengan
standart penilaian Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2. Berdasakan hasil analisis
data, didapatkan indeks nilai penilaian Green Building pada gedung IsDB Engineering
Biotechnology dari masing-masing kategori Greenship antara lain memperoleh nilai
Tepat Guna Lahan 9 (sembilan) poin, Efisiensi dan Konservasi Energi 11 (sebelas) poin,
Konservasi Air 3 (tiga) poin, Sumber dan Siklus 2 (dua) poin, Kesehatan dan
Kenyamanan dalam Ruang 5 (lima) poin, Manajemen Lingkungan Bangunan tidak
mendapatkan poin. Sehingga total poin yang diperoleh sebesar 30 (tiga puluh) poin
dengan presentase sebesar 38.96%, dapat disimpulkan bahwa gedung IsDB Engineering
Biotechnology dikategorikan sebagai gedung berpredikat Bronze (perunggu). Jika gedung
dapat menerapkan beberapa kriteria yang telah direkomendasikan, gedung dapat
dikategorikan sebagai Green Building dengan perolehan nilai sebesar 46 (empat puluh
enam) poin dengan presentase 59.74%. dengan predikat Gold/Emas | en_US |