dc.description.abstract | Bahasa dalam studi atau kajian pragmatik merupakan suatu tindakan, yaitu
tindak tutur. Tindak tutur tidak dapat dilepaskan dan selalu dipengaruhi oleh konteks.
Sebuah konteks tutur mampu menciptakan peristiwa tutur. Salah satu wujud peristiwa
tutur yaitu kegiatan wawancara.Wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi
lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dengan cara kontak langsung atau
jarak jauh. Kegiatan wawancara dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi
tertentu serta untuk mencapai tujuan tertentu pula. Kegiatan wawancara dapat dilihat
antara Presiden dan pewawancara pada acara Satu Indonesia.
Penelitian ini mendeskripsikan mengenai (1) wujud tindak tutur direktif
bermodus imperatif Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam wawancara di acara “Satu
Indonesia” NET TV, (2) strategi tindak tutur direktif bermodus imperatif Presiden Ir.
H. Joko Widodo dalam wawancara di acara “Satu Indonesia” NET TV, dan (3)
perlokusi tindak tutur direktif bermodus imperatif Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam
wawancara di acara “Satu Indonesia” NET TV terhadap mitra tutur. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian berupa segmen
tutur beserta konteks tutur berwujud kata, frasa, klausa dan kalimat yang
mengindikasikan wujud tindak tutur direktif bermodus imperatif Presiden Ir. H. Joko
Widodo.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri atas, (1) reduksi datam
(2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan.
Hasil analisis menunjukan bahwa wujud tindak tutur direktif bermodus
imperatif Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam wawancara di acara “Satu Indonesia”
NET TV diperoleh beragam wujud tindak tutur direktif bermodus imperatif sebagai
berikut: (1) tindak tutur direktif meminta bermodus imperatif, (2) tindak tutur direktif
mendesak bermodus imperatif, dan (3) tindak tutur direktif melarang bermodus
imperatif, dan (4) tindak tutur direktif mengharapkan bermodus imperatif. Strategi
tindak tutur imperatif Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam wawancara di acara “Satu
Indonesia” NET TV ditemukan strategi tindak tutur yang digunakan Presiden Ir. H.
Joko Widodo mengimperatif mitra tuturnya yaitu strategi tidak langsung harfiah.
Selanjutnya perlokusi tindak tutur direktif bermodus imperatif Presiden Ir. H. Joko
Widodo dalam wawancara di acara “Satu Indonesia” yang timbul dari pihak mitra
tutur baik dari pewawancara maupun warganet ditemukan tiga perlokusi yaitu, (1)
perlokusi ungkapan persetujuan dan (2) perlokusi kritikan.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu, (1) hasil
penelitian ini disarankan bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia Sekolah
Menengah Pertama, untuk dijadikan sebagai pengembangan materi berwawancara
kelas VIII semester 1 dengan kompetensi dasar berwawancara. Wujud tindak tutur
direktif bermodus imperatif, strategi tindak tutur direktif bermodus imperatif, dan
perlokusi yang ditemukan dalam penelitian ini disarakan dapat dimaksimalkan
sebagai contoh menjawab maupun memberikan pertanyaan dalam suatu kegiatan
wawancara. (2) Berbagai wujud tindak tutur direktif bermodus imperatif, strategi
tindak tutur direktif bermodus imperatif, dan perlokusi yang telah dihasilkan dalam
penelitian ini, disarankan dijadikan sebagai khasanah pengetahuan dan bahan diskusi
pada mata kuliah pragmatik khususnya mengenai tindak tutur direktif bermodus
imperatif, sehingga mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
menempuh mata kuliah pragmatik dapat memahami teori mengenai tindak tutur
direktif bermodus imperatif dengan baik dan maksimal. (3) Bagi peneliti selanjutnya
yang sebidang ilmu, hasil penelitisn ini disarankan dapat digunakan sebagai bahan
untuk melakukan penelitian lain yang sejenis dengan teori serta pembahasan yang
lebih mendalam. Misalnya kesantunan tuturan imperatif yang digunakan. | en_US |