Efektivitas Gel Fraksi Air Umbi Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour.)) Terhadap Ekspresi Vegf Pada Penyembuhan Luka Diabetik Derajat 2
Abstract
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan ekspresi VEGF pada penyembuhan luka diabetik derajat 2 antara kelompok yang diberi gel fraksi air umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) dengan gelling agent HPMC, karbopol, dan Na-CMC. Jenis penelitian ini yaitu true experimental laboratories dengan rancangan post test only control group design. Populasi yang digunakan yaitu tikus (Rattus norvegicus) galur wistar dan sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dihitung menggunakan resource equation yaitu 20 ekor tikus dibagi menjadi dua kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan. Variabel bebas penelitian ini yaitu jenis gelling agent dalam gel fraksi air umbi bidara upas yaitu HPMC, karbopol, dan Na-CMC sedangkan variabel terikat yaitu ekspresi VEGF pada luka diabetik kulit tikus sediaan histopatologi dengan pewarnaa imunohistokimia.
Penelitian ini dilakukan selama 24 hari yang diawali dengan adaptasi tikus selama 7 hari, induksi DM, pemeriksaan gula darah acak (GDA), pemberian luka eksisi, pemberian perlakuan masing-masing kelompok yaitu K- menggunakan
aquades, K+ menggunakan neomisin dan ekstrak placenta, dan tiga kelompok perlakuan, T1, T2, T3, dengan gel fraksi air umbi bidara upas menggunakan gelling agent HPMC, karbopol, dan Na-CMC. Terminasi tikus dilakukan pada hari ke 24, kulit tikus diambil dan dilakukan pembuatan preparat histopatologi dengan pengecatan imunohistokimia (IHK). Ekspresi VEGF terpulas warna coklat pada lapang pandang. Penghitungan ekspresi VEGF menggunakan metode kuantitatif. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop Olympus CX21LED perbesaran 400x pada lima lapang pandang kemudian diolah menggunakan software imageJ. Ekspresi VEGF dihitung menggunakan skor histologi dengan mengalikan persentase area dengan intensitas warna yang terpulas coklat pada lapang pandang. Hasil pengamatan ekspresi VEGF didapatkan nilai rata-rata pada K- 29,91%, K+ 48,19%, T1 55,52%, T2 53,97%, dan T3 56,81%. Hasil analisis statistik data didapatkan p<0,05 yang berarti memiliki perbedaan yang bermakna. Hasil uji post hoc LSD menunjukkan nilai p<0,05 pada K- terhadap K+, T1, T2, dan T3 yang berarti berbeda signifikan antar kelompok. K+ tidak berbeda signifikan terhadap T1, T2, dan T3 dengan nilai p>0,05. T1 terhadap K+, T2, dan T3 dengan nilai p>0,05 yang berarti tidak berbeda signifikan antar kelompok. T2 tidak berbeda signifikan terhadap K+, T1, dan T3 dengan nilai p>0,05. T3 dengan nilai p>0,05 terhadap K+, T1, dan T2 yang berarti tidak berbeda signifikan antar kelompok. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu tidak terdapat perbedaan signifikan ekspresi VEGF pada penyembuhan luka diabetik derajat 2 antara kelompok yang diberi gel fraksi air umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) dengan gelling agent HPMC, karbopol, dan Na-CMC. Kelompok Na-CMC memiliki ekspresi VEGF yang lebih tinggi dari HPMC dan karbopol. Perbedaan ekspresi VEGF tetapi tidak signifikan juga didapatkan pada penyembuhan luka diabetik derajat 2 antara kelompok HPMC, karbopol, Na-CMC dan K+. Kelompok K+ memiliki ekspresi VEGF yang lebih rendah dari kelompok gel fraksi air umbi bidara upas.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]