Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Jember Town Square
Abstract
Penetapan harga menjadi permasalahan nomor satu yang dihadapi banyak eksekutif pemasar. Seperti yang diketahui sebelumnya, penetapan harga yang baik dimulai dengan pemahaman mengenai persepsi pelanggan terhadap nilai yang mempengaruhi harga yang bersedia mereka bayarkan. Baik konsumen dan pengembang menyeimbangkan harga unit terhadap keuntungan memilikinya. Karena itu, sebelum menetapkan harga, pengembang harus memahami hubungan antara harga dan permintaan unit. Dalam hal ini, perlu menghitung besaran biaya tetap total dan biaya variabel total unit Apartemen, menghitung prediksi permintaan pembelian tiap - tiap unit Apartemen dalam berbagai variasi tingkatan harga, dan menghitung harga yang layak berdasarkan analisis NPV, IRR, BCR, PP dan BEP Apartemen untuk menganalisis hubungan harga dan permintaan.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan total anggaran biaya pembangunan Apartemen Jember Town Square sebesar Rp. 39.027.835.000,-. Kemudian dilakukan perhitungan analisis investasi dengan menggunakan indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Payback Periode (PP) selama kurun waktu selama lima belas tahun.
Berdasarkan hasil analisis investasi menggunakan metode Net Present Value (NPV), investasi diterima atau layak dilaksanakan dengan nilai NPV (7,007,224,647,-) lebih besar dari (0). Hasil perhitungan Internal Rate of Return (IRR) didapat tingkat suku bunga yang aman adalah 20,17%. Pada tahun kelima belas didapat nilai BCR = 1,22. Berdasarkan perhitungan Payback Periode (PP) diperoleh nilai 7,42 tahun atau 7 tahun 5 bulan, menunjukkan bahwa perusahan/pengembang bisa menutupi pengeluaran investasinya dalam waktu 7 tahun 5 bulan.
Berdasarkan hasil analisis Titik Impas atau Break Event Point (BEP) terhadap harga tawaran permintaan unit Studio dengan tipe unit yang sama diperoleh prediksi permintaan pembelian sebesar 150 unit dengan harga unit yang layak diterima adalah Rp. 198.700.000,- dengan BEP unit 121 di tahun ke 0,8. Alternatif lain untuk memperoleh laba yang maksimal didapatkan harga jual unit Studio sebesar Rp. 220.000.000,- dengan BEP 79 unit 0,73 Tahun.
Berdasarkan hasil analisis Titik Impas atau Break Event Point (BEP) terhadap harga tawaran permintaan berbagai tipe unit yaitu tipe 1 BR, 2 BR dan 3 BR diperoleh prediksi permintaan pembelian berturut-turut sebesar 49 unit, 82 unit, dan 14 unit dengan harga unit yang layak berturut-turut adalah Rp. 205.700.000,-, Rp. 216.700.000,-, Rp. 225.700.000,-. dengan BEP 108 unit 0,74 Tahun. Alternatif lain untuk memperoleh laba yang maksimal didapatkan harga jual unit 1 BR, 2 BR dan 3 BR berturut-turut Rp. 230.00.000,-, Rp. 235.000.000,-, Rp. 240.000.000,- dan BEP 105 unit 0,74 Tahun.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]