Pengaruh Worklife Balance, Sistem Penilaian Kinerja, Budaya Organisasi Terhadap Kepuasaan Kerja Karyawan Telkomsel
Abstract
Kepuasaan karyawan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan
oleh sebuah perusahaan, dengan adanya kepuasaan karyawan akan meningkatkan
kinerja dan produktifitas sebuah karyawan. Proses untuk menciptakaan sebuah
kepuasaan kepada karyawan pada perusahaan telkomsel didasari oleh worklife
balance,sistem penilaian kinerja, budaya organisasi. Budaya yang kuat dan baik
akan berdampak pada kenyamanan dan kepuasaan karyawaan di dalam perusahan,
sedangkan dengan adanya sistem penilaian yang baik dan transparasi akan
membuat karyawan semakian produktif dan nyaman di perusahaan. Keseimbangan
antara kehidupan pribadi dan kerja adalah hal yang sangat harus diperhatikan oleh
perusahaan untuk terciptanya kepuasaan kerja. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk menguji dan menganlisis pengaruh worklife balance,sistem penilaian kinerja
dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Untuk menjaga keberhasilan
selama ini dan tetap bisa bersaing dengan jasa layanan telkomunikasi lain telkomsel
selalu berusaha meningkatkan kepuasaan kerja dari karyawanya. Salah satu upaya
untuk menjaga kepuasaan kerja karyawan nya telkomsel melakukan sebuah
transformasi budaya pada tahun 2015 yang yang dinamai the telkomsel way yang
dimana disitu terdapa tujuan untuk terus membangun dan mengembangkan untuk
membawa telkomsel untuk selalu menjadi pemenang. The telkomsel way dibangun
dengan tiga bagian yaitu: Philosophy to be the Best,Principles to be the Star
Practices to be the Winner. Hasil dari pra penelitian ditemukan beberapa
permasalahan yang perlu diperhatikan oleh Telkomsel Jember terkait dengan sistem
penilaian kinerja. Permasalahan yang muncul adalah kurang adanya transparasi
dalam sistem penilaian kinerja. Ada beberapa karyawan yang kurang tau apa saja
yang menjadi point penilaian. Sehingga mengakibatkan karyawan kurang
temotivasi untuk bekerja. Selain itu kurang adanya monitoring dan evaluasi
akhirnya berkibat adanya unsur ke subjektifan dalam penilaian.
Transparasi,monitorng dan evaluasi sangat berperan penting dalam penilaian kineja
sehingga akan membuat tujuan penilaian kinerja itu benar benar akan terlaksana
dengan baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Telkmosel area Jember
dengan pengambilan sampel sebanyak 35 responden. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah worklife balance, sistem penilaian kinerja dan budaya
organisasi sebagai variabel independent dan kepuasan kerja sebagai variabel
dependent. Metode sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Analisis yang
digunakan adalah analisis resgresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa worklife balance, sistem
penilaian kinerja dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan tetap Telkomsel area Jember