dc.description.abstract | Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data dan pembahasan adalah bahwa kaum perempuan dalam kepasitas intelektual dan mungkin stamina bisa sama dengan pria dalam mengaktualisasikan kemampuan kariernya di dunia kerja karena perempuan juga mempuanyai kapasitas pour-soi (rasionalitas maskulin) atau dorongan maskulin karena mempuanyai pula sedikit hormon testoteron. Namun, ada tuntutan kodrati (kodrat feminin yang sangat kuat melekat) yang membuat kaum permpuan tidak mampu mengelekkannya sehingga ketika perempuan ingin lari dari kodrat ini, terjadilah krisis yang membawa suasana disharmoni, naik dalam dirinya, maupun dengan orang-orang di dekitarnya. Suasana disharmoni tersebut bisa diikuti dengan proses marginalisasi, subordinasi, maupun beban ganda terhadap perempuan. Namun demikian, dengan masuknya kaum perempuan ke dalam wilayah publik secara langsung dapat meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan terhadap kaum laki-laki bahwa kaum perempuan juga memiliki potensi yang tidak kalah atau bahkan bisa lebih baik daripada kaum laki-laki. | en_US |