Pengembangan Web Interface Untukanalisis Item Response Theory Dengan Pendekatan Model Campuran Dan Penerapannya Pada Bank Soal Mgmp
Abstract
Dunia pendidikan dewasa ini mengalami kemajuan yang sangatlah pesat. Guru harus memiliki kompetensi yang memadai dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar. Guru dituntut untuk mampu melaksanakan proses belajar mengajar yang sesuai dan bervariasi dari setiap materi ajar. Dengan memiliki kopetensi yang cukup maka seorang guru mampu mengajar dan mengevaluasi dengan baik. Hal tersebut tidaklah mudah, untuk itu guru–guru mempunyai wadah yang disebut MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) guna membantu mengembangkan kopentensi guru yang ada. Fungsi MGMP disini salah satunya adalah untuk menampung aspirasi guru dan kesulitan guru dalam mempersiapkan. Karena pentingnya pengembangan uji validasi yang selama ini masih menggunakan uji tes tradisional. Agar mendapatkan hasil bank soal yang valid, maka perlunya mengadopsi instrumen pengujian bank soal yang baru, dan menyajikannya dengan lebih mudah.
Penyusunan tes dapat dilakukan dimulai dari perancangan, perakitan atau pembuatan dan analisis butir tes dengan menggunakan berbagai pendekatan, baik menggunakan teori tes klasik atau disebut juga Classical Test Theory (CTT),teori tes modern disebut juga Item Response Theory (IRT),sedang teori tes Multidimensional Item Response Theory (MIRT). Pengembangan tes dengan pendekatan teori respon butir berkembang sangat pesat dan memiliki keunggulan.
Kemajuan teknologi informasi sudah banyak dimanfaatkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan perlunya perancangan yang sangat baik dalam penyusunan perangkat maupun dalam pemanfaatnya pada bank soal MGMP. Oleh sebab itu dibutuhkan alat bantu untuk mempermudah guru mengevaluasi dalam setiap pembelajaran.Terbatasnya ketersediaan piranti lunak untuk menganalisis soal memanfaatkan teori respon butir IRT. Memiliki keungulan.“Dalam melakukan simulasi R melalui R-shiny, bagian ini merupakan otak dari program yang bertugas melakukan simulasi, berbagai analisis data sesuai pilihan pengguna dan selanjutnya mengirim hasilnya kebagian output, bagian ini didukung oleh berbagai prosedur dan analisis data yang pada umumnya telah tersedia pada berbagai paket R bekerja di server (belakang layar) sedang penggunaan disuguhui menu yang ramah dan interaktif berbasis web, sehingga pengguna tidak disyaratkan menguasai program R. Oleh karena itu R-shiny sangat baik digunakan sebagai pelengkap pembelajaran statistika dimana pengguna bisa lebih fokus pada konsep statistika tanpa terkendala kemampuan penguasaan software statistika”(Tirta,2014). Akan tetapi, cara penggunaannya relatif sulit karena berbasis pemograman atau skrip. Diperlukan program tambahan yang dapat membuat analisis respon butir mudah dilakukan dengan R, salah satu yang bisa dilakukan adalah membuat interface berbasis R-shiny. Cara ini sudah dilakukan oleh beberapa peneliti untuk kebutuhan yang lain dengan memanfaatkan R-shiny. (Tirta, 2015. Tirta et al 2017, Tirta & Dian 2018). Program R ini adalah dasar dari program software pengolah data web interface yang disajikan dalam penelitian ini untuk menganalisis butir soal MGMP. Differential Item Functioning atau (DIF) dapat dianggap tidak bias, jika item tersebut memang mengukur bagian dari kemampuan yang sesuai dengan tujuan pengukuran, hanya saja salah satu kelompok, meskipun memiliki abilitas yang sama, cenderung memiliki kelemahan dalam bagian tersebut. Dampak merupakan pengaruh dari perbedaan kelompok dalam atribut yang diukur pada hasil tes. Ketika perbedaan antar kelompok terjadi mungkin karena adanya perbedaan kuantitas atribut yang diukur dari kedua kelompok, maka tes atau item tersebut dianggap tidak mengalami DIF. Perbedaan skor dua subjek yang berasal dari dua kelompok yang berbeda dapat terjadi karena memang keduanya memiliki kuantitas atribut yang berbeda atau karena item mengalami DIF. Item yang baik seharusnya berlaku adalah bagi setiap peserta tes, tidak boleh menguntungkan suatu kelompok tertentu seperti menguntungkan kelompok perempuan, sehingga merugikan kaum laki – laki. Faktor – faktor yang mempengaruhi DIF dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal.
Penelitian dilaksanakan di 3 Sekolah dengan menyebarkan 50 soal yang diambil secara acak sedangkan pengembangan web dilakukan di Laboratorium Statistika Universitas Jember Fakultas FMIPA dengan mengikuti proses tahap penelitian dan uji analisis validasi bank soal MGMP. Soal yang dianalisi adalah bagian dari bank soal yang disusun oleh Tim MGMP termasuk penulis sendiri, meliputi lingkup, jenis soal dan banyaknya soal. Sampel soal dalam penelitian ini mengambil sample soal dari 150 soal pilihan ganda, yang dimiliki bank soal MGMP Matematika di Kabupaten Banyuwangi. Soal yang digunakan dalam uji penelitian ini berjumlah 50 soal pilihan ganda. Sebelum melakukan uji tes peneliti memberikan kisi – kisi soal terlebih dahulu. Jumlah soal yang disediakan pada tiap lembaga sekolah adalah 50 pilihan ganda dengan waktu 120 menit, dalam setiap soal terdiri dari 10 soal berbobot mudah, 30 soal berbobot sedang dan 10 soal berbobot sulit, setiap soal memiliki jawaban pengecoh sebanyak 5 item.
Subjek dalampenelitian ini berasal dari Siswa Menengah Atas di Kabupaten Banyuwangidan dilaksanakan di 3 sekolah yaitu SMA PGRI Tegaldlimo, SMA NEGRI 1 Purwoharjo, dan SMA NU Genteng. Adapun data yang diperoleh dalam peneliti ini mewakili beberapa cluster atau golongan kelompok dalam populasi penelitian ini berupa:
a) Golongan menurut status lembaga negeri dan suwasta kelompok sekolah b) Golongan menurut tingkat sejajar XII IPA dan, c) Golongan menurut lokasi atau wilayah yang berada di Kabupaten Banyuwangi
Penyusunan Web Interface
Web interface dikembangkan dengan menggunakan R-shiny dalam format pirati lunak (bukan modul) yang didukung oleh dua file utama yaitu ui.r (untuk memprogramkan menu interaktif dengan pengguna) dan server.r untuk mengirim semua perintah yang diperlukan ke R (dalam bentuk server). Kemampuan / fitur menu yang dicakup meliputi :
a) Pengolahan skor kasar ke skor biner b) Analisis IRT (satu-3 PL) c) Analisis Multi Dimensional d) Aplikasi HGLM dalam IRT
Maka dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian ini terdapat duahal yang bermanfaat yaitu:
1. Web Interface memudahkan dengan tampilan fiture – fitur menu yang mamprediksi tiap item soal yang memiliki kekurangan atau perlunya evaluasi pada tiap soal yang dinyatakan kurang baik. Serta cara kerja yang mempermudah guru memasukkan banyak data ini menunjukan web interface lebih efisien dibandingkan dengan yang berbasis MS. Excel. 2. Dari hasil analisis uji coba bank soal MGMP di Banyuwangi, terdapat 19 soal yang dinyatakan kurang baik atau adanya revisi pada soal nomor nomor 2, 5, 8, 9, 10, 13, 17, 19, 21, 23, 24, 24, 29, 34, 37, 38, 40, 42 dan 48. Perlunnya evaluasi pada tiap soal yang mengalami tingkat kesulitan yang tinggi dan tingkat kesulitan yang rendah. Dengan efek tetap Nilai bahasa Indonesia dan Efek Gender, Sekolah (sekolah dianggap acak mewakili sekolah di Banyuwangi) Hasil kontribusi Gender dan Bhs Indonesia tidak cukup singnifikan untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Ini juga berarti tidak bias (DIF). Jenis kelamin meskipun tidak signifikan, jika semuanya dipertahankan dalam model maka diperoleh hasil yang baik. Karena dalam keseluruhan soal tidak mengandung DIF pada tiap butir soal yang di buat oleh MGMP.
Collections
- MT-Mathematic [100]