dc.description.abstract | Rendahnya hasil belajar siswa menjadi masalah dalam proses pembelajaran di SMA, sehingga untuk mengatasinya memerlukan adanya penggunaan bahan ajar yang tepat. Sumber belajar yang kreatif dan komunikatif dapat mendukung pendidikan yang baik. Sumber belajar membutuhkan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal tersebut dikarenakan peranannya yang sangat penting untuk menunjang proses tersebut. Penggunaan buku ajar cetak lebih praktis dan lebih umum dibandingkan dengan versi digital. Buku ajar yang ada masih belum mampu dalam memfasilitasi proses belajar dengan baik. Bahan ajar di kelas umumnya menggunakan buku ajar yang disediakan oleh pemerintah (BSE). Rata-rata hasil observasi pada 10 SMA Negeri (5 sekolah dari Kabupaten Jember dan 5 sekolah dari Kabupaten Bondowoso) pada materi sistem sistem pernapasan manusia (pernapasan) tahun ajaran 2016/2017 sebesar 56,6 atau kurang dari KKM 80. Hal ini menyebabkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa rendah. Proses pembelajaran pada aktivitas mengamati, perlu adanya media gambar dan proses yang sesuai dengan konsep materi yang akan diajarkan. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengembangkan buku ajar berbasis gambar proses yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis mengenai materi sistem pernapasan manusia. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini akan menghasilkan produk buku ajar berbasis gambar proses materi sistem pernapasan manusia yang valid, praktis, dan efektif. Peneliti melakukan penelitian di SMAN Arjasa pada tanggal 16 April - 27 April 2018. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Sugiyono 2011 yang terdiri dari tahap Pendahuluan, Perancangan dan Pengembangan. Uji coba dibagi menjadi 2 yaitu uji coba terbatas (uji coba I) dan uji coba skala kelas (uji coba II). Pada dasarnya melakukan uji coba skala terbatas di kelas XI IPA 4 dengan jumlah 9 orang untuk mengetahui kelayakan buku ajar berbasis gambar proses yang akan dilanjutkan pada uji skala kelas (uji coba II). Pada tahap uji coba lapangan dilakukan 6 jam pelajaran (3 kali tatap muka) dengan menggunakan 2 kelas yaitu XI IPA 3 sebanyak 39 orang dan XI IPA 5 sebanyak 35 orang. Parameter yang menjadi tolak ukur dalam penelitian ini meliputi hasil validasi buku ajar berbasis gambar proses; kepraktisan buku ajar berbasis gambar proses; serta keefektifan buku ajar berbasis gambar proses. Validator dalam penelitian ini terdiri dari 3 validator ahli yaitu 3 dosen Magister Pendidikan IPA, FKIP Universitas Jember, serta 2 validator pengguna yaitu guru mata pelajaran Biologi SMAN Arjasa. Tingkat kepraktisan buku ajar berbasis gambar proses diketahui melalui analisis respon siswa, observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan uji keterbacaan, validasi perangkat (silabus dan RPP). Tingkat keefektifan buku ajar berbasis gambar proses diukur dalam 3 ranah yaitu ranah kognitif dengan mengukur hasil belajar (pre-test dan post - test) dan kemampuan berpikir kritis (soal analisis), ranah afektif (penilaian diskusi), dan ranah psikomotor (penilaian praktikum). Hasil uji validasi ahli dalam penggunaan buku ajar berbasis gambar proses materi sistem pernapasan manusia sebesar 84,66 yang masuk dalam kriteria “sangat valid”, sedangkan nilai validasi pengguna oleh 2 guru mata pelajaran Biologi sebesar 94 dengan kriteria “sangat valid”, sehingga melaksanakan uji coba lapangan. Hasil uji kepraktisan buku ajar berbasis gambar proses materi sistem pernapasan manusia mempunyai rata-rata penilaian respon siswa sebesar 94,59 dengan kriteria “sangat baik”; observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk kelas XI IPA 5 dan XI IPA 3 berturut- turut sebesar 92,67 dengan kriteria “sangat baik” dan 96 dengan kriteria “sangat baik”; uji keterbacaan sebesar 97 dengan kriteria “sangat mudah”; validasi silabus sebesar 88 dengan kriteria “sangat praktis”; dan validasi silabus sebesar 87 dengan kriteria “sangat praktis”, sehingga dapat buku ajar tersebut praktis dan layak digunakan. Hasil uji keefektifan buku ajar berbasis gambar proses memiliki nilai peningkatan hasil belajar berdasar Normalized gain untuk kelas XI IPA 3 sebesar 0,81 dengan kriteria “tinggi” dan kelas XI IPA 5 sebesar 0,78 dengan kriteria “tinggi”. Penilaian presentase kemampuan berpikir kritis untuk kelas XI didapat 88,30 % dengan kriteria “sangat baik” dan IPA 5 sebesar 85,60 % dengan kriteria “sangat baik”. Pada penilaian psikomotor untuk kelas XIIPA 3 didapatkan 82, 69 dengan kriteria “baik” dan kelas XI IPA 5 sebesar 81,5 dengan kriteria “baik”. Pada penilaian afektif untuk kelas XI IPA 3 sebesar 83,52 dengan kriteria “baik” dan kelas XI IPA 5 sebesar 79,5 dengan kriteria “baik”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa buku ajar berbasis gambar proses dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa buku ajar berbasis gambar proses materi sistem pernapasan manusia dapat memberikan informasi baru yang sebelumnya belum diketahui siswa, serta meningkatkan ketertarikan siswa, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu bahwa buku ajar berbasis gambar proses dapat digunakan tanpa direvisi dan menghasilkan buku ajar berbasis gambar proses yang valid, praktis dan efektif dalam proses pembelajaran. | en_US |