Peran Dongeng Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Anak Kelompok a Di TK Kartika Iv-8 Secaba Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2017/2018
Abstract
Seiring perkembangan jaman yang semakin maju keberadaan dongeng sebagai budaya tutur mulai ditinggalkan. Kurangnya kesadaran dari orang tua untuk membacakan dongeng sebelum tidur menjadi salah satu penyebab dongeng mulai ditinggalkan. Namun, kemajuan teknologi berdampak terhadap perkembangan dari dongeng tersebut. Dongeng yang pada awalnya hanya disampaikan melalui budaya tutur, disajikan dengan media yang lebih berkembang seperti media visual, audiovisual dan menggunakan berbagai macam media dalam penyampiannnya guna menarik perhatian dari pendengarnya. Selain itu, pendengar (anak-anak) akan lebih mudah menerima pesan yang disampiakan melalui dongeng tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran dongeng terhadap kemampuan berkomunikasi anak kelompok A di TK Kartika IV-8 Secaba Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2017/2018?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran dongeng terhadap kemampuan berkomunikasi pada anak kelompok A di TK Kartika IV-8 Secaba Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah dongeng yang diterapkan di Kelompok A TK Kartika IV-8 Secaba Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2017/2018. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 minggu. Sumber data informan kunci yaitu dongeng dan informan pendukung anak, guru dan kepala sekolah. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa jenis dongeng yang berperan dalam kemampuan berkomunikasi anak kelompok A di TK Kartika IV-8 Secaba meliputi dongeng binatang, dongeng pendidikan dan legenda. Dongeng yang disampaikan merupakan dongeng buatan dari guru serta diambil dari buku dongeng yang sudah ada. Unsur-unsur dalam dongeng meliputi tema, tokoh, alur, latar, moral, sudut pandang, serta gaya dan tone. Tema yang digunakan merupakan tema yang berkaitan dengan perilaku dan perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti saling tolong menolong, berbagi, serta kisah-kisah keteladanan. Tokoh dalam setiap jenis dongeng menggunakan tokoh yang sering dijumpai oleh anak atau dekat dengan anak. Alur dalam dongeng dibuat sederhana agar mudah dipahami oleh anak. Latar tempat dalam dongeng tidak jauh dari pengetahuan anak seperti di rumah, di sekolah, desa, pasar dan hutan. Moral yang terdapat dalam dongeng berisikan pesan-pesan kebaikan baik dalam hal berperilaku maupun bersikap seperti sikap saling tolong menolong, saling berbagi, saling memaafkan. Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng menggunakan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga dengan tokoh utama dan tokoh pendamping. Gaya kebahasaan yang digunakan dalam dongeng bersifat singkat, padat, jelas dan sederhana yang tidak jauh dari perkembangan bahasa anak. Tone penggambaran emosi dari penulis digambarkan secara sederhana tanpa melebihlebohkan melalui tokoh yang terdapat dalam dongeng. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa peran dongeng terhadap kemampuan berkomunikasi anak kelompok A di TK Kartika IV-8 Secaba diperoleh data sebagai berikut, jenis dongeng yang dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak yaitu dongeng binatang, dongeng pendidikan serta legenda. Dongeng-dongeng tersebut memiliki unsur-unsur intrinsik yang dipilih atau disesuaikan dengan perkembangan anak. Sehingga anak dengan mudah memahami dongeng yang disampaikan.