Self Efficacy Dan Self Regulated Learning Peserta Didik Mata Pelajaran Sejarah Kelas Xi Ips Sma Negeri Ambulu Tahun Ajaran 2017/2018
Abstract
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era globalisasi. Kurikulum 2013 menuntut pentingnya sikap kepercayaan diri yang termasuk salah satu kompetensi sikap sosial. Permasalahan yang mendominasi pendidikan di Indonesia saat ini berkaitan dengan kualitas output lulusan dunia pendidikan yang semakin meningkat, daya kompetisi yang tinggi, persaingan dan kualitas peserta didik di sekolah. Seiring kemajuan jaman, banyak peserta didik yang memanfaatkan teknologi pendidikan sebagai gaya hidup, sehingga mengabaikan pelajaran di sekolah, rasa malas yang ada pada peserta didik, kurangnya pemahaman dalam pembelajaran dan tidak sedikit penelitian yang menyebutkan bahwa pembelajaran sejarah kurang diminati oleh peserta didik. Berdasarkan observasi ada beberapa peserta didik seringkali terlihat mengerjakan tugas di sekolah ketika dirasa mereka sulit dalam mengerjakannya dan berdasarkan wawancara tidak semua peserta didik mempunyai buku pegangan sehingga peserta didik juga seringkali melihat pekerjaan temannya, dan menggantungkan diri kepada temannya dan belum siap dalam menerima materi pelajaran. Dari permasalahan di atas, peneliti ingin mengetahui tingkat self efficcacy dan self regulated learning peserta didik SMA Negeri Ambulu. Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) bagaimana self efficacy peserta didik mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri Ambulu; (2) bagaimana self regulated learning peserta didik mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri Ambulu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Teori self efficacy yang digunakan adalah teori dari Carter, Breen, Yaruss, Beilby. Sedangkan teori self regulated learning yang digunakan adalah teori dari Zimmerman & Martinez Pons. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri Ambulu. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) deskriptif statsitik self efficacy dari 100 sampel menunjukkan nilai mean peserta didik mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri Ambulu adalah 85.88, dengan standar deviasi 8.793. perolehan skor minimum 65 dan skor maximum 106. Dari 100 peserta didik yang menjadi sampel penelitian, capaian skor self efficacy tertinggi 106 dan capaian skor terendah sebesar 65. Deskriptif statistik self efficacy peserta didik mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri Ambulu, nilai mean sebesar 85.88 yang dikategorikan berada pada tingkat tinggi; (2) deskriptif statistik self regulated learning dari 100 sampel menunjukkan nilai mean peserta didik mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri Ambulu adalah 115.09, dengan standar deviasi 10.207. perolehan skor minimum 78 dan skor maximum 134. Dari 100 peserta didik yang menjadi sampel penelitian, capaian skor self regulated learning tertinggi 134 dan capaian skor terendah sebesar 78. Deskriptif statistik self regulated learning peserta didik mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri Ambulu, nilai mean sebesar 115.09 yang dikategorikan berada pada tingkatan tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) self efficacy peserta didik dengan nilai mean sebesar 85.88 yang dikategorikan berada pada tingkatan tinggi; (2) self regulated learning peserta didik dengan nilai mean sebesar 115.09 yang dikategorikan berada pada tingkatan tinggi. Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dari peneliti adalah pendidik diharapkan mampu memberikan antusiasme dalam menghadapi mata pelajaran sejarah sesulit apapun dan menciptakan kegiatan belajar agar keinginan serta strategi pembelajaran dapat meningkat. Bagi peserta didik diharapkan mampu memiliki keyakinan pada saat pembelajaran, menyediakan waktu untuk mengulang dan mengingat kembali materi, dapat merekam dan memantau kejadian pada saat pembelajaran dan memberikan sebuah reward dan punishment jika pembelajaran dirasa berhasil.