Show simple item record

dc.contributor.advisorALBERTUS, Djoko Lesmono
dc.contributor.advisorTRAPSILO, Prihandono
dc.contributor.authorARINA, Wardha
dc.date.accessioned2019-11-03T03:17:26Z
dc.date.available2019-11-03T03:17:26Z
dc.date.issued2018-06-04
dc.identifier.nimNIM140210102092
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/93793
dc.description.abstractProblem solving skill atau keterampilan pemecahan masalah merupakan hal yang penting untuk diajarkan dan dikuasai. keterampilan pemecahan masalah yang baik dapat memberdayakan siswa dalam kehidupan pendidikan, professional, dan pribadinya. Keterampilan pemecahan masalah dapat diajarkan melalui berbagai konteks pembelajaran, salah satunya adalah melalui pembelajran fisika. Fisika menyediakan permasalah nyata yang dapat diterapkan ke dalam kehidupan kita. Kemampuan memecahkan masalah paling sering digunakan dalam dunia kerja dibandingkan kemampuan berpikir lainnya. Hasil survey American Intitute of Physics menunjukkan bahwa lulusan fisika (sarjana dan pascasarjana) menggunakan kemampuan memecahkan masalah dengan frekuensi tertinggi dibandingkan dengan kemampuan lain, yaitu lebih dari 90%, dalam bidang pekerjaan yang disurvei (bidang industry, bidang sector otonom swasta, bidang pemerintahan dan bidang pindidikan). Banyak studi penelitian melihat kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari keterampilan kognitif. Padahal, dalam proses penyelesaian masalah dapat dipastikan selalu berinteraksi dengan temannya. Meskipun ada sejumlah studi yang melihat bagaimana siswa menyelesaikan masalah secara individu (Individual problem solving), tetapi ternyata peneliti tersebut juga menganjurkan bahwa dalam menyelesaikan masalah siswa dianjurkan secara berkelompok. Pemecahan masalah kolaboratif adalah satu set keterampilan yang di andalkan saat kapasitas atau sumber daya dari satu orang saja tidak mencukupi menyelesaikan masalah. Akan tetapi belum banyak data empiric tentang keterampilan sosial dan kognitif siswa SMA dalam pemecahan masalah secara kolaboratif dalam pembelajaran fisika di SMA. Instrumen penilaian kognitif dan sosial yang digunakan adalah instrumen yang telah dikembangkan oleh Hesse et al. oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan sosial dan kognitif siswa SMA dalam pemecahan masalah secara kolaboratif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Balung dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA yang telah menerima materi dinamika gerak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes uraian yang diadaptasi dari jurnal publikasi. Instrument penilaian keterampilan sosial menggunaka instrument yang telah dikembangkan oleh Hesse et al. analiis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, data yang dianalisis adalah data hasil tes dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini menunjukkan keterampilan kognitif dalam pemecahan masalah secara kolaboratif siswa kelas X MIPA SMA Negeri Balung dengan hasil Keterampilan sosial untuk kelompok tergolong dalam kategori tinggi dan untuk individu tergolong dalam kategori tinggi. persentase tertinggi pada indikator peyelesaian tugas dan persentase terendah pada indikator perundingan. Keterampilan kognitif dalam pemecahan masalah secara kolaboratif untuk kelompok tergolong dalam kategori sedang dan untuk individu tergolong dalam kategori rendah. persentase tertinggi pada indikator mengumpukan elemen informasi dan persentase terendah pada indikator sistematika.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries140210102092;
dc.subjectProblem solving skillen_US
dc.subjectKeterampilanen_US
dc.subjectPendidikan, professionalen_US
dc.titleAnalisis Keterampilan Sosial Dan Kognitif Siswa Sman Balung Dalam Pemecahan Masalah Secara Kolaboratifen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record