Show simple item record

dc.contributor.authorSUSANTO, Tantut
dc.contributor.authorNUR, Kholid Rosyidi Muhammad
dc.contributor.authorASTUTI, Soekma Yeni
dc.date.accessioned2019-10-29T03:17:28Z
dc.date.available2019-10-29T03:17:28Z
dc.date.issued2019-07-01
dc.identifier.isbn978-623-90636-4-1
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/93779
dc.description.abstractRemaja selama tumbuh kembangnya memerlukan perawatan yang baik dari berbagai pihak, baik keluarga, sekolah, dan masyarakat (T Susanto, Rahmawati, & Sulistyorini, 2012), termasuk juga dalam aspek fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan kesehatan reproduksi remaja. Dalam tahap perkembangannya, remaja mencoba perilaku baru dan mencari tantangan karena dorongan perkembangan baik secara fisik, psikologis, kognitif, dan emosionalnya (Ritanti, Wiarsih, Dewi, & Susanto, 2017). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi perilaku sexual aktif pada remaja laki-laki (56,6%) lebih tinggi dibandingkan dengan remaja perempuan (43,7%) yang berhubungan dengan factor sikap negative terhadap kesehatan reproduksi remaja (T. Susanto et al., 2016). Sementara itu, perilaku sexual aktif pada remaja laki-laki berkaitan dengan perilaku pacaran, sedangkan pada remaja perempuan berkaitan dengan kurangnya akses informasi terkait dengan penggunaan obat-obatan terlarang (T. Susanto et al., 2016). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kesehatan reproduksi remaja memerlukan penanganan yang baik dalam mewujudkan remaja yang sehat. Dilain pihak, imaturitas perkembangan selama pubertas pada remaja laki-laki (22,7%) lebih tinggi dibandingkan dengan remaja perempuan (18.4%), tetapi untuk sikap negative pada kesehatan reproduksi pada remaja perempuan (40,6%) lebih tinggi dibandingkan dengan remaja laki-laki (37,1%) yang berkaitan dengan factor usia, komunikasi dengan orang tua, dan tahap perkembangan pubertas (Tantut Susanto, Saito, et al., 2016). Keluarga sebagai pranata social pertama merupakan elemen penting dalam membentuk karakter remaja sehat (Tantut Susanto, 2012) dengan penguatan struktur dan fungsi keluarga (Tantut Susanto et al., 2018)dalam pencapaian tugas perkembangan keluarga remaja. Berdasarkan hasil penelitian, terapi keperawatan keluarga mampu memnadirikan keluarga dalam memfasilitasi kemandirian keluarga dengan pemenuhan kebutuhan kesehatan reproduksi remaja (Tantut Susanto, 2010). Dilain pihak, hasil program pojok remaja di sekolah mampu meningkatkan ketrampilan hidup remaja dalam kesehatan reproduksi (Tantut Susanto, Rahmawati, & Sulistyorini, 2013). Untuk itu, program kesehatan reproduksi remaja di sekolah dan keluarga perlu untuk dikembangkan dalam memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Kondisi remaja di masyarakat pun mulai terjadi perubahan dan pergeseran tata nilai. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa persepsi tentang sex, gender, dan norma kesehatan mempengaruhi persepsi remaja dalam perencanaan keluarga di kemudian hari, dan yang mempengaruhi jenis penikahan adalah perilaku kesehatan reproduksi (Tantut Susanto, Kimura, Tsuda, Wuri Wuryaningsih, & Rahmawati, 2016). Hasil analisis program kesehatan reproduksi remaja di tatanan layanan kesehatan pun masih kurang mendukung pelaksanaan program kesehatan reproduksi bagi remaja (Tantut Susanto, 2011), sehingga perilaku dan sikap remaja putri selama menstruasi dari hasil survei di sekolah pun menunjukkan kurang optimal dalam perilaku kesehatan reproduksi (Tantut Susanto, 2017). Untuk itu diperlukan adanya suatu buku pengangan bagi remaja, terutama remaja usia siswa sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam mengenal kesehatan reproduksi remaja, sehingga akan terbentuk remaja yang sehat reproduksinya. Buku pengangan program kesehatan reproduksi remaja siswa SMP ini disusun dalam upaya memfasilitasi program kesehatan reproduksi remaja di tatanan sekolah. Acuan buku pengangan program kesehatan reproduksi siswa SMP ini berisikan informasi terkait dengan (1) Tumbuh Kembang Remaja; (2) Kesehatan Reproduksi Remaja; (3) Generasi Berencana (Genre); (4) Infeksi Menular Seksual Dan Infeksi Saluran Reproduksi; (5) Narkotika, Alkohol Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya; (6) Gizi Remaja; (7) Rokok; dan (8) Kenalakan Remaja. Semoga buku ini mampu menjadi pengangan remaja siswa SMP dalam mengenal kesehatan reproduksi remaja.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherKHD Production: Bondowoso, 2019en_US
dc.subjectSISWA SMPen_US
dc.subjectPROGRAM KESEHATAN REMAJAen_US
dc.titleBuku Pegangan Bagi Siswa SMP Dalam Program Kesehatan Remajaen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record