Pengaruh Pemberian Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Darah Tikus Diabetes Yang Diinduksi Aloksan
Abstract
Diabetes melitus merupakan sindrom akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein karena menurunnya sekresi insulin atau menurunnya sensitivitas insulin yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. Penderita diabetes melitus didunia diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya. Kondisi diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi, salah satunya komplikasi penyakit kardiovaskuler. Komplikasi penyakit kardiovaskuler dikaitkan dengan gangguan metabolisme lipid pada kondisi diabetes melitus (dislipidemia diabetik) yang mengakibatkan terbentuknya plak dan sumbatan pada pembuluh darah. Terapi dislipidemia diabetik saat ini menggunakan obat antidislipidemia seperti statin. Penggunaan statin hanya dapat menurunkan kadar lipid dalam sirkulasi sistemik. Namun, tidak dapat menurunkan kadar glukosa darah dalam sirkulasi sistemik. Saat ini penggunaan obat tradisional telah banyak diminati. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan akan keanekaragaman hayatinya, yang berpotensi besar terhadap pengembangan tanaman sebagai bahan alami obat. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat adalah kayu secang (Caesalpinia sappan). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kayu secang terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida darah tikus yang diinduksi aloksan.
Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan rancangan penelitian pre and post test. Hewan coba yang digunakan sebagai sampel adalah tikus jantan galur wistar sebanyak 24 ekor yang terbagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu, kelompok normal, kontrol (-), kontrol (+), ekstrak etanol kayu secang dosis 50 mg/kgBB, ekstrak etanol kayu secang dosis 100 mg/kgBB, dan ekstrak etanol kayu secang dosis 400 mg/kgBB. Perlakuan terhadap hewan coba dilakukan selama 14 hari, hari ke-0 dihitung saat hewan coba dinyatakan diabetes dengan kadar glukosa ≥ 175 mg/dl setelah diinduksi aloksan. Darah hewan coba diambil pada hari ke-0 untuk pengukuran pre test dan diambil lagi pada hari ke-15 untuk pengukuran post test. Penurunan kadar glukosa, kolesterol total dan trigliserida darah mencit dilihat dari presentase penurunan kadar pada hari ke-0 (pre test) sampai hari ke-15 (post test).
Hasil analisis penurunan glukosa, kolesterol total dan trigliserida darah tikus diabetes melitus menggunakan metode One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Different (LSD) dengan bantuan SPSS menunjukkan bahwa ekstrak etanol kayu secang dapat menurunkan kadar glukosa, kolesterol total dan trigliserida darah tikus diabetes melitus yang diinduksi aloksan. Perbedaan
signifikan terjadi antara kelompok kontrol (-) dengan kelompok kontrol (+), ekstrak etanol kayu secang dosis 50, 100, dan 400mg/kgBB. kadar kolesterol total darah tikus diabetes melitus yang diinduksi aloksan setelah pemberian ekstrak etanol kayu secang dosis 50, 100 dan 400 mg/kgBB berturut-turut adalah 25,49 ± 3,56%; 72,80 ± 2,91%; dan 55,16 ± 2,41%. Kadar trigliserida darah tikus diabetes melitus yang diinduksi aloksan setelah pemberian ekstrak etanol kayu secang dosis 50, 100 dan 400 mg/kgBB berturut-turut adalah 33,85 ± 1,30; 85,77 ± 3,87; dan 42,04 ± 1,84%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida darah tikus diabetes melitus tertinggi ditunjukkan oleh pemberian ekstrak etanol kayu secang dosis 100 mg/kgBB.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kayu secang dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB memiliki perbedaan efek penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida darah tikus diabetes melitus yang diinduksi aloksan. Ekstrak etanol kayu secang dosis 100 mg/kgBB merupakan dosis optimum yang dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah tikus diabetes melitus yang diinduksi
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]